Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, penambahan saham di Freeport memang menjadi kabar baik, tetapi ia bisa menjadi pisau bermata dua yang juga mencelakai. Dia mengatakan dengan menambah kepemilikan saham menjadi lebih besar, pemerintah juga punya tanggung jawab tambahan yang jauh lebih besar, salah satunya adalah tantantangan menyelesaikan dampak lingkungan. 

"Kalau saham makin besar tapi eksternalitas negatif PTFI ditanggung pemerintah, ini namanya ketiban masalah bukan malah untung," kata Bhima.  

Tantangan kedua, kata Bhima pemerintah dengan penambahan saham itu, pemerintah harus bisa memastikan nilai tambah produk tembaga dan emas PTFI dirasakan lebih banyak oleh masyarakat. Kalau tidak ada manfaatnya untuk masyarakat, penambahan saham di PTFI menjadi percuma. 

 "Uji kelayakan yang transparan dan pelibatan masyarakat terdampak baik di Papua lokasi tambang dan di Gresik," tandasnya.