Keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo membuat sebuah keputusan yang menggegerkan publik, Politisi Partai Gerindra itu tiba-tiba saja memutuskan mundur dari anggota DPR sebelum menyatakan mundur Saraswati menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Pengunduran dirinya disampaikan lewat sebuah unggahan video di akun instagram pribadinya @rahayusaraswati. Dalam video itu dia mengatakan dirinya memutuskan mundur dari Parlemen Senayan lantaran pernyataan yang menjadi salah satu pemicu kemarahan masyarakat yang berujung aksi unjuk rasa besar-besaran pada akhir Agustus  2025 lalu.

Baca Juga: Didepak Prabowo dari Kabinet Merah Putih, Budi Arie: Biasa Aja

Dia mengatakan, ucapannya di sebuah saluran youtube yang kemudian potongan videonya viral di media sosial dan menyulut amarah masyarakat itu sama sekali tak bermaksud untuk merendahkan masyarakat,namun disisi lain ia mengakui kesalahannya dan memohon maaf. 

"Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," kata Rahayu dalam video pernyataannya dilansir Kamis (11/9/2025).

"Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," ujarnya.

Meski mundur, dia berharap tetap diberikan kesempatan menyelesaikan satu tugas terakhirnya di DPR, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan di Komisi VII. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para pemilih di Dapil Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang telah memberinya mandat sebagai wakil rakyat.

Dengan sisa dana aspirasi, dia berkomitmen untuk tetap menyalurkan bantuan bagi masyarakat dapilnya, termasuk pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan pemuda, hingga penyediaan alat kesehatan. Dia menegaskan, perjuangannya tidak berhenti meski tak lagi duduk di kursi parlemen.

Baca Juga: Sepak Terjang Listyo Sigit Prabowo: Ajudan Jokowi yang Menjadi Kapolri

"Ingat Bro dan sis, berserah tidak sama dengan menyerah, dan perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus dari kursi di Dapil. Kita adalah pejuang politik. Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa bersenyum, kita masih harus berjuang tiada akhir," pungkasnya.