Karier Politik
Sutiyoso berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, dari tahun 1997-2002 serta 2002-2007. Selain mencetuskan sistem transportasi TransJakarta, ia juga terkenal akan kebijakannya yang melarang aktivitas merokok di tempat-tempat umum seperti halte, terminal, mal, dan perkantoran sejak 4 Februari 2006. Di tahun 2007, ia membuka pusat layanan pesan singkat (SMS) untuk menampung berbagai keluhan warga Jakarta.
Selain itu, sebagai salah satu Gubernur Jakarta dengan masa kepemimpinan terlama, Bang Yos memimpin pusat ekonomi Indonesia ini di bawah pimpinan lima (5) presiden. Dia mulai menjabat Gubernur Jakarta di era Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur Wahid), Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Bang Yos sempat didukung sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di tahun 2015. Selain jabatan di atas, Bang Yos sempat menjadi Ketua Umum DPP PKPI pada 2010-2015 serta Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem di tahun 2021.
Baca Juga: Mengenal Sosok Mona Surya dan Perjalanan Kariernya di Industri Sawit
Bang Yos di Mata Prabowo
Dari buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Prabowo Subianto menilai Sutiyoso sebagai senior yang humoris. Sama-sama terjun sebagai anggota Kopassus, Sutiyoso disebut Prabowo besar di Grup 2 di Magelang, sedangkan dirinya besar di Grup 1 di Cijantung dan di Batujajar.
Presiden Republik Indonesia ini menyebut, "Sebetulnya, kami tidak sering berurusan atau berimpitan dalam dinas, tapi yang saya tahu beliau terlibat dalam berbagai operasi, termasuk operasi penyusupan ke Timor Timur di bawah Pak Dading Kalbuadi."
Prabowo menutup, "Saat saya Danpusdikpassus, beliau banyak mem-backup saya. Dulu juga waktu beliau Asisten Operasi di Kostrad, waktu saya Kasbrig, kita sama-sama dulu di bawah kepemimpinan Pangkostrad. Pak Sutiyoso orang yang sangat patriotik. Ia merah putih. Ia juga sangat pandai dalam membuat humor."