Perjalanan Karier

Sejak 1980, Nila F. Moeloek sudah aktif sebagai tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain mengajar, ia juga dikenal produktif menulis jurnal ilmiah yang dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. 

Perannya sebagai penggerak riset turut mendorong peningkatan reputasi Universitas Indonesia di tingkat global, termasuk dalam Higher Education–World University Ranking pada 2009, di mana Kampus Perjuangan itu menempati posisi terbaik di Indonesia.

Selain aktif sebagai akademisi, Nila Moeloek juga menjalani peran sebagai dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana. Kiprahnya pun meluas ke berbagai organisasi penting. 

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat periode 2004–2009, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), serta Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada 2011–2016.

Baca Juga: Mengenal Sosok Grace Melia, Terapis Play Therapy di Jogja

Nama Nila mulai menjadi sorotan di ranah pemerintahan sejak 2010. Saat itu, ia disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada Oktober 2009, arah kariernya justru berlanjut ke peran lain. Presiden SBY menunjuknya sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (MDGs). Dalam posisi tersebut, Nila mengemban tugas penting, mulai dari menekan angka HIV-AIDS hingga menurunkan angka kematian ibu dan anak.