Di periode awal, ia ditempatkan di Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan selama hampir satu setengah tahun, sebelum kemudian dipindahkan ke Komisi I yang mengurusi pertahanan, hubungan luar negeri, serta komunikasi dan informasi hingga akhir masa jabatan 2014.

Pada Pemilu berikutnya, Meutya kembali maju sebagai caleg Partai Golkar dari Sumatra Utara. Kali ini hasilnya berbeda. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2014–2019, kemudian kembali memperoleh mandat rakyat untuk periode 2019–2024, menandai konsistensinya dalam panggung politik nasional.

Baca Juga: Mengenal Sosok dan Perjalanan Karier Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS Perempuan Kedua RI

Karier politik Meutya Hafid akhirnya membawanya hingga kursi menteri. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, lembaga yang membidangi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) ini dipimpin oleh seorang perempuan. Kehadirannya pun dinilai membawa angin segar sekaligus harapan baru bagi arah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Di tengah arus digitalisasi, Komdigi diproyeksikan menjadi motor penggerak transformasi digital nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. Usai dilantik, Meutya menegaskan tiga fokus utama yang akan segera dijalankan. Di antaranya pemberantasan judi online, penguatan keamanan siber, serta memastikan internet tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, tetapi juga aman dan ramah bagi anak.