Terima Kepemilikan Studio 21

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, Benny Suherman adalah sosok di balik transformasi Studio 21 yang kini lebih dikenal dengan nama Cinema XXI. Dulu, bioskop Studio 21 didirikan oleh sepupu Presiden Soeharto, Sudwikatmono.

Dikelola oleh PT Subentra Nusantara, Studio 21 dikenal sebagai bioskop yang tidak hanya memutar film lokal, melainkan juga film-film terbaik dari luar negeri. Bahkan, setiap tahunnya, jumlah bioskop pada jaringan Studio 21 terus bertambah.

Hingga pada akhirnya, Sudwikatmono melepas kepemilikan saham Studio 21 kepada kedua mitranya, Benny Suherman dan Harris Lesmana pada 15 Juli 1999.  Setelah menerima kepemilikan, Benny bersama Harris pun mengubah nama perusahaan menjadi PT Nusantara Sejahtera Raya (NSR).

Di bawah kepemimpinan Benny dan Harris, Studio 21 telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Mulai dari Cinema 21 hingga Cinema XXI seperti yang dikenal hingga saat ini, dan menawarkan konsep one stop entertainment bagi pecinta film di Tanah AIr. 

Tak puas hanya sekadar memberikan pengalaman menonton di layar lebar, Benny dan Harris pun memutar otak agar bioskop tetap diminati oleh masyarakat. Mengingat, saat itu kehadiran VCD dan DVD yang memudahkan masyarakat menonton film di rumah, menjadi ancaman tersendiri bagi pelaku bisnis sinema.

Hingga akhirnya, Benny dan Harris berinovasi menghadirkan bioskop mewah dengan konsep The Premiere, yang menawarkan fasilitas istimewa untuk menambah pengalaman menonton yang berkesan. Mengutip laman CNN Indonesia, bioskop The Premiere pertama kali hadir di pusat perbelanjaan elite Jakarta, yang kini dikenal sebagai Plaza Senayan XXI.

Dua tahun setelah awal perubahan, perusahaan mulai aktif memperbarui berbagai lokasi Cinema 21 menjadi Cinema XXI. Transformasi ini dimulai dengan pembukaan bioskop XXI pertama di Plaza Indonesia EX pada tahun 2004. 

Baca Juga: Deretan Pengusaha Bioskop Ternama di Indonesia

Bioskop tersebut menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti sofa empuk di seluruh studio, kualitas gambar dan audio yang unggul, serta adanya kafe dan lounge untuk kenyamanan tambahan para pengunjung. 

Seiring berjalannya waktu, Benny dan Harris secara bertahap mengubah bioskop-bioskop lainnya menjadi Cinema XXI, dengan membawa inovasi dan teknologi terbaru. Seperti Dolby Digital Cinema 3D, sistem suara Dolby Atmos, hingga layar IMAX yang memberikan pengalaman menonton lebih mendalam dan modern.

Di bawah kepemimpinan Benny dan Harris, hingga akhir Maret 2024, Cinema XXI telah mengoperasikan 244 bioskop dengan total 1.301 layar yang tersebar di 61 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.