Ayu Kartika Dewi merupakan salah satu figur muda Indonesia yang menonjol berkat dedikasinya di bidang sosial, pendidikan, dan penguatan toleransi. Namanya mencuat setelah dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada periode 2019–2024. Namun, kiprah Ayu jauh dimulai sebelum itu, ketika ia aktif membangun gerakan sosial dan mengajar di pelosok negeri.

Lantas, bagaimana perjalanan hidupnya hingga mencapai posisi staf khusus Jokowi? Simak pembahasannya dalam artikel ini:

Latar Belakang dan Pendidikan

Lahir pada 27 April 1983, Ayu tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan dan kemanusiaan. Perjalanan akademiknya dimulai di SMP Negeri 1 Balikpapan dan berlanjut ke SMA Negeri 5 Surabaya. Sejak remaja, ia dikenal aktif dalam kegiatan organisasi dan menunjukkan ketertarikan kuat pada isu-isu sosial.

Baca Juga: Mengenal Sosok Anne Avantie, Sang Perintis Kebaya Modern Indonesia

Kemudian, Ayu menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, dan lulus pada 2005. Prestasinya menonjol, ia tercatat sebagai Peringkat 1 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi UNAIR dan peringkat 4 tingkat universitas.

Semangat belajarnya membawanya melanjutkan studi ke luar negeri. Ia meraih gelar magister di Duke University, Amerika Serikat, melalui beasiswa Fullbright dan Keller Scholarship. Di sana, Ayu juga menerima Student Grant dari Asian Development Bank dan dinobatkan sebagai Presenter Terbaik Student Grant Indonesia.

Karier Profesional

Setelah lulus S1, Ayu bergabung dengan perusahaan global Procter & Gamble (P&G). Kariernya berkembang pesat hingga ia dipercaya memimpin Consumer Knowledge untuk pasar Asia Tenggara dan India di P&G Singapura.

Meski menjanjikan, Ayu memilih melepas karier korporasi tersebut. Ia ingin mengabdi pada pendidikan dan memilih menjadi guru SD melalui program Indonesia Mengajar. Pada 2010, ia ditempatkan di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, daerah yang pernah terdampak konflik Ambon–Poso. Pengalaman ini menjadi titik balik dan memperkuat komitmennya terhadap nilai toleransi dan keberagaman.

Baca Juga: Resmi Jadi Stafsus Menkomdigi, Raline Shah: Sebuah Amanah untuk Indonesia

Usai menyelesaikan pendidikan magisternya, Ayu kembali ke dunia kebijakan publik. Pada 2015–2017, ia dipercaya menjadi Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dengan fokus pada tata ruang, perizinan, dan indikator kinerja daerah.

Pada 2019, Ayu kemudian diangkat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo, di mana ia terlibat dalam berbagai program pembangunan sosial dan pendidikan.

Membangun Gerakan Sosial dan Toleransi

Ayu tidak hanya berkarya lewat jabatan formal. Pada 2010–2011, ia mendirikan SabangMerauke, program pertukaran pelajar nasional yang mempromosikan toleransi lintas budaya dan agama. Organisasi ini menjadi salah satu inisiatif penting yang memperkenalkan nilai keberagaman kepada generasi muda Indonesia.

Selain SabangMerauke, Ayu turut menggagas berbagai gerakan seperti Perempuan Gagal, Milenial Islami, dan Toleransi.id, yang semuanya berfokus pada pembentukan karakter, literasi sosial, dan dialog lintas kelompok.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Perkuat Kolaborasi dengan Berbagai Komunitas di Indonesia

Saat ini, Ayu menjabat sebagai Direktur Pelaksana Indika Foundation, organisasi nirlaba yang mengembangkan program di bidang pendidikan, perdamaian, dan pembangunan karakter.

Penghargaan dan Pengakuan

Kiprah Ayu diakui melalui berbagai penghargaan, di antaranya:

  • Student Grant Asian Development Bank
  • Presenter Terbaik Student Grant seluruh Indonesia
  • Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi UNAIR (peringkat 1)
  • Mahasiswa Berprestasi Universitas Airlangga 2003 (peringkat 4)
  • Delegasi Indonesia untuk Future Leader Connect 2017 di Inggris
  • Wardah 10 Inspirational Beauty 2017

Sosok yang Menginspirasi Generasi Muda

Dalam berbagai kesempatan, Ayu menekankan pentingnya pendidikan, toleransi, dan semangat melayani masyarakat. Perjalanan hidupnya dari karier internasional, pengalaman mengajar di pelosok, hingga berbagai program sosial yang ia dirikan. Tentu hal ini menggambarkan komitmennya pada perubahan sosial.

Baca Juga: Deretan Sutradara Perempuan Inspiratif di Indonesia

Ayu Kartika Dewi menjadi contoh bagaimana ketulusan untuk mengabdi dapat berjalan berdampingan dengan profesionalisme dan prestasi akademik. Dedikasi itulah yang membuatnya menjadi salah satu tokoh muda paling berpengaruh dalam isu toleransi dan pendidikan di Indonesia.