Milestone Bisnis
Mooryati memulai merintis bisnis jamu pada pertengahan 1973. Dengan penuh semangat, Mooryati memutuskan untuk memulai bisnisnya. Ia tidak memperdulikan pandangan keraton yang menilai, tidak pantas jika anggota keraton berjualan. Sebabnya, orang keraton yang berdagang, dianggap rendah.
Mooryati merintis bisnis dengan bermodalkan Rp 25.000 dan garasi rumah untuk memproduksi jamu. Bahkan, ia hanya dibantu oleh dua orang asisten untuk membuat jamu.
Dengan modaltersebut, ia dapat memproduksi seratus botol jamu beras kencur yang dijual seharga Rp 1.000 per botol. Seiring berjalannya waktu, bisnis tersebut terus berekspansi. Dari dua orang berkembang menjadi 25 orang, lalu 50 orang pegawai yang tinggal di rumah.
Pada 1976, Mooryati Soedibyo membuka sebuah salon di Jalan Wahid Hasyim 133 yang dinamai Pusat Perawatan Kecantikan Tradisional. Salon tersebut diklaimnya sebagai salon perawatan tradisional pertama di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Mooryati pun berkembang pesat seiring dengan ekspansi dan diversifikasi produknya pada awal tahun 1980-an. Melalui upaya pemasaran yang agresif dan efektif, produk-produk kecantikan tradisional Mustika Ratu mulai dikenal luas oleh masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Mooryati kemudian membangun pabrik jamu modern yang besar pada 1981 di Ciracas, Jakarta Timur, tanpa menggunakan pinjaman atau bantuan suami. Pabrik tersebut pun saat itu diresmikan oleh Menteri Kesehatan saat itu, Dr. Soewarjono Surjaningrat.Dengan dukungan dari 150 karyawan, perusahaan ini menjadi yang terbesar dan terlengkap di Indonesia saat itu.
Kemudian, pada 1985, Mustika Ratu mulai memproduksi minuman segar beras kencur dengan menggunakan mesin khusus. Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, membuat produk-produknya mulai merambah salon-salon kecantikan di Indonesia hingga mancanegara. Produknya berkembang hingga 800 jenis yang dapat dipakai untuk semua kalangan.
Dalam perkembangannya, Mustika Ratu menjelma menjadi perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan pencatatan saham untuk pertama kalinya dalam jajaran nama perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juli 1990.
Pada 2000, perseroan pun memperluas distribusi produk dan franchise spa hingga ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Produknya pun diterima di pasaran dan mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, di antaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei.
Perusahan pun melahirkan sejumlah brand yang memiliki target pasar yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah Puteri, Biocell, Moors, dan Taman Sari Royal Heritage Spa.
Selain memproduksi jamu untuk kecantikan dan produk kosmetik, Mustika Ratu juga membuat bermacam produk minuman sehat sehat seperti Lokol Tea, (anti kolesterol), Slimming Tea (melangsingkan), Uric Tea (menurunkan asam urat). Detox Tea (membersihkan hati dan bersifat antioxidant). Lalu, hadir Sleepwell Tea (teh untuk tidur nyenyak dari buah dan biji pala).
Dengan inovasi dan ekspansi produk yang terus-menerus, serta komitmen Mooryati Soedibyo dalam memberdayakan perempuan dan masyarakat, Mustika Ratu menjadi pemimpin pasar dalam industri kecantikan tradisional di Indonesia dan merambah ke pasar internasional.
Keberhasilan ini didasari oleh 9 kiat bisnis yang dianut oleh Mooryati Soedibyo, yaitu tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip ini mencerminkan filosofi Jawa tentang tata kelola dan sikap yang kokoh dalam menjalankan bisnis.