Mooryati Soedibyo adalah salah seorang wanita yang tersohor sebagai pebisnis sukses. Ia adalah sosok di balik Mustika Ratu, brand kecantikan asli Indonesia yang berjaya hingga kini.

Tak hanya dikenal di dunia kecantikan dan pageant semata, Mooryati juga dikenal sebagai seorang politikus. Mooryati pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR untuk periode 2004-2009, perwakilan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Namun sayang, pendiri dari Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia tersebut telah tutup usia pada Rabu, 24 April 2024 dalam usia 96 tahun. Ia menutup mata untuk selama-lamanya pada usia 96 tahun.

Meski telah tiada, Mooryati adalah sosok yang berjasa dan berkontribusi besar untuk Tanah Air, khususnya di bidang kecantikan dan wellness.

Dan, berikut Olenka rangkum informasi mengenai profil Mooryati Soedibyo, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (3/3/2025).

Cucu Raja Surakarta

Mooryati Soedibyo memiliki nama lengkap Bandoro Raden Ayu Mooryati Soedibyo Poerbo Hadiningrat. Ia lahir pada 5 Januari 1928 di Solo. Pada laman resmi Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo merupakan cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Buwono X, dan anak pasangan K.R.M.T.A Poernomo Hadiningrat dan G.R.A Kussalbiyah.

Sejak berusia 3 tahun, Mooryati telah tinggal di Keraton Surakarta. Di sana, ia tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keraton yang penuh dengan warisan tradisi dan kearifan lokal.

Mooryati juga belajar banyak hal selama tinggal di Keraton, mulai dari tata krama, seni tari klasik, karawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, hingga kosmetika tradisional, dan lain sebagainya.

Pelajaran tentang meramu jamu itu menumbuhkan hobi Mooryati untuk rutin mengonsumsi minuman herbal tersebut. Hal itu juga yang memberikan Mooryati ide untuk membangun bisnis jamu.

Baca Juga: Mengulas Kisah Nurhayati Subakat Sang Pendiri Paragon Kala Hadapi Masa Sulit

Milestone Bisnis

Mooryati memulai merintis bisnis jamu pada pertengahan 1973. Dengan penuh semangat, Mooryati memutuskan untuk memulai bisnisnya. Ia tidak memperdulikan pandangan keraton yang menilai, tidak pantas jika anggota keraton berjualan. Sebabnya, orang keraton yang berdagang, dianggap rendah.

Mooryati merintis bisnis dengan bermodalkan Rp 25.000 dan garasi rumah untuk memproduksi jamu. Bahkan, ia hanya dibantu oleh dua orang asisten untuk membuat jamu.

Dengan modaltersebut, ia dapat memproduksi seratus botol jamu beras kencur yang dijual seharga Rp 1.000 per botol. Seiring berjalannya waktu, bisnis tersebut terus berekspansi. Dari dua orang berkembang menjadi 25 orang, lalu 50 orang pegawai yang tinggal di rumah.

Pada 1976, Mooryati Soedibyo membuka sebuah salon di Jalan Wahid Hasyim 133 yang dinamai Pusat Perawatan Kecantikan Tradisional. Salon tersebut diklaimnya sebagai salon perawatan tradisional pertama di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, bisnis Mooryati pun berkembang pesat seiring dengan ekspansi dan diversifikasi produknya pada awal tahun 1980-an. Melalui upaya pemasaran yang agresif dan efektif, produk-produk kecantikan tradisional Mustika Ratu mulai dikenal luas oleh masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Mooryati kemudian membangun pabrik jamu modern yang besar pada 1981 di Ciracas, Jakarta Timur, tanpa menggunakan pinjaman atau bantuan suami. Pabrik tersebut pun saat itu diresmikan oleh Menteri Kesehatan saat itu, Dr. Soewarjono Surjaningrat.Dengan dukungan dari 150 karyawan, perusahaan ini menjadi yang terbesar dan terlengkap di Indonesia saat itu.

Kemudian, pada 1985, Mustika Ratu mulai memproduksi minuman segar beras kencur dengan menggunakan mesin khusus. Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, membuat produk-produknya mulai merambah salon-salon kecantikan di Indonesia hingga mancanegara. Produknya berkembang hingga 800 jenis yang dapat dipakai untuk semua kalangan.

Dalam perkembangannya, Mustika Ratu menjelma menjadi perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan pencatatan saham untuk pertama kalinya dalam jajaran nama perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juli 1990.

Pada 2000, perseroan pun memperluas distribusi produk dan franchise spa hingga ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Produknya pun diterima di pasaran dan mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, di antaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei.

Perusahan pun melahirkan sejumlah brand yang memiliki target pasar yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah Puteri, Biocell, Moors, dan Taman Sari Royal Heritage Spa.

Selain memproduksi jamu untuk kecantikan dan produk kosmetik, Mustika Ratu juga membuat bermacam produk minuman sehat sehat seperti Lokol Tea, (anti kolesterol), Slimming Tea (melangsingkan), Uric Tea (menurunkan asam urat). Detox Tea (membersihkan hati dan bersifat antioxidant). Lalu, hadir Sleepwell Tea (teh untuk tidur nyenyak dari buah dan biji pala). 

Dengan inovasi dan ekspansi produk yang terus-menerus, serta komitmen Mooryati Soedibyo dalam memberdayakan perempuan dan masyarakat, Mustika Ratu menjadi pemimpin pasar dalam industri kecantikan tradisional di Indonesia dan merambah ke pasar internasional.

Keberhasilan ini didasari oleh 9 kiat bisnis yang dianut oleh Mooryati Soedibyo, yaitu tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip ini mencerminkan filosofi Jawa tentang tata kelola dan sikap yang kokoh dalam menjalankan bisnis.

Baca Juga: Kisah Martha Tilaar Membangun Brand Sariayu: Bermula dari Garasi, Kini Produknya Tersohor Hingga Luar Negeri

Simbol Kekuatan Perempuan

Selain sukses dalam dunia bisnis, Mooryati juga terlibat di balik berdirinya kontes kecantikan Puteri Indonesia pada 1992 silam. Hadirnya kontes Puteri Indonesia bertujuan memberikan wadah bagi perempuan Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Dan, sebagai legenda bisnis kecantikan, Mooryati Soedibyo diakui sebagai simbol kekuatan perempuan, kearifan lokal, dan pelopor dalam memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia. Ia juga mampu membangun bisnis berskala nasional dan internasional.

Mooryatijuga membawa filosofi kecantikan tradisional ke panggung global melalui produk-produk berbasis bahan alami asli Nusantara. Ia selalu mengangkat budaya dan tradisi Indonesia, serta bahan kosmetik dengan kearifan lokal.

Di sisi lain, Mooryati Soedibyo juga dikenal sebagai sosok pebisnis visioner. Ia tak hanya berhasil di industri kecantikan, tetapi juga aktif di bidang publik.

Selain itu, Mooryati juga aktif dalam politik. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR pada 2004-2009 pada masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dan SBY. Pada saat itu, ia ikut memperjuangkan isu-isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.

Mooryati Soedibyo juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu". Ia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.

Kini, Mooryati Soedibyo telah tiada. Namun, sosoknya akan terus dikenang bersama dengan karya-karyanya di dunia kecantikan dan kesehatan.

Baca Juga: 10 Perempuan Pebisnis Ternama di Industri Kecantikan Indonesia