Karier dan Perjalanan Profesional

Sejak lama, Denni dikenal sebagai akademisi sekaligus praktisi kebijakan publik. Setelah selesai doktor, Denni pun hanya membayangkan akan mengajar dan meneliti sebagai bagian dari tugasnya seorang pengajar.

Beruntung bagi Denni, tidak lama pulang ke Indonesia ia pun dinominasikan oleh dekan FEB, Prof. Ainun Naim, MBA, Ph.D., untuk menjadi tim asistensi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tiga tahun ia bekerja di Depkeu (sekarang bernama Kemenkeu). Pengalaman ini memberinya kesempatan langsung untuk berkontribusi dalam perumusan kebijakan fiskal nasional.

Perjalanan kariernya kemudian berlanjut saat ia ditunjuk sebagai asisten staf khusus bidang ekonomi Wakil Presiden RI, Boediono. Pengalaman bekerja dekat dengan pucuk pimpinan negara memperkaya perspektifnya tentang ekonomi makro dan tata kelola pemerintahan.

Selanjutnya, pada 2015, Denni mendapat amanah sebagai Wakil Kepala Staf Ekonomi Presiden RI. Jabatan ini dijalaninya hingga 2020.

Kemudian, pada 17 Maret Maret 2020, Denni pun dipercaya menahkodai Program Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja sebagai Executive Director, yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

Dengan tim beranggotakan lebih dari 180 orang, Denni menekankan bahwa tujuan utama Prakerja adalah meningkatkan produktivitas, mendorong kewirausahaan, dan membantu tenaga kerja beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Di posisi ini, ia berkontribusi dalam merancang dan mengawasi pelaksanaan inisiatif penting pemerintah untuk pengembangan kompetensi tenaga kerja.

Prestasi dan Pengakuan

Selain kiprah di pemerintahan, Denni juga aktif di dunia akademik sebagai dosen Ilmu Ekonomi di FEB UGM. Prestasi dan dedikasi Denni juga tidak hanya tercermin dari kepemimpinan dan pemikiran strategisnya, tetapi juga dari berbagai penghargaan bergengsi yang pernah ia terima.

Ia merupakan penerima Satya Lencana Karya Satya X dari Presiden Republik Indonesia atas pengabdiannya sebagai aparatur sipil negara.

Di dunia akademik internasional, kiprahnya pun mendapat pengakuan. Denni berhasil meraih beasiswa Fulbright, salah satu beasiswa paling prestisius di dunia yang membuka jalan baginya untuk melanjutkan studi doktoral di Amerika Serikat.

Selama menempuh pendidikan di University of Colorado Boulder, ia juga meraih sejumlah penghargaan, antara lain Stanford Calderwood Student Teaching Award, James C. Campbell Thesis Research Award, Beverly Sears Student Research Award, serta The University of Colorado Fellowship.

Pengakuan ini mempertegas reputasinya sebagai akademisi yang tidak hanya berprestasi di ruang kelas, tetapi juga memberi dampak nyata melalui kebijakan publik.

Inspirasi dan Harapan

Bagi Denni, rakyat Indonesia adalah sumber inspirasi terbesar.

“Mereka adalah alasan saya melakukan ini semua. Kehidupan mereka layak untuk diperjuangkan,” paparnya.

Ia bermimpi agar inovasi yang terbukti efektif seperti Prakerja dapat diadopsi lebih luas ke berbagai program pemerintah. Denni percaya, Indonesia mampu menapaki jalan transformasi seperti yang dilakukan Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok.

“Saya harus manfaatkan ilmu dan jabatan saya bagi kesejahteraan masyarakat untuk membuat perbedaan, menyalakan harapan. Mumpung saya punya kesempatan,” tegasnya, dikutip dari govinsider.asia.

Baca Juga: Mengenal Sosok dan Perjalanan Karier Meutya Hafid, dari Jurnalis Kini Duduki Kursi Menteri