Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami berbagai perubahan, dan hati (liver), organ vital yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi penting, tidak terkecuali.
Memahami perubahan terkait usia ini dan cara mendukung fungsi hati pada orang dewasa yang lebih tua sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Perubahan hati terkait usia
Hati atau liver terdiri dari sel-sel yang disebut hepatosit, yang memainkan peran penting dalam detoksifikasi, sintesis protein, dan pencernaan.
Seiring bertambahnya usia seseorang, terjadi kehilangan hepatosit secara bertahap, yang menyebabkan penurunan ukuran hati. Pengurangan ukuran hati ini disertai dengan berkurangnya aliran darah, yang dapat mengganggu kemampuan organ untuk menjalankan fungsinya secara efisien.
Lebih jauh, fibrosis, atau penebalan dan jaringan parut pada jaringan ikat, cenderung meningkat seiring waktu, yang selanjutnya memengaruhi fungsi hati.
Perubahan signifikan lainnya pada hati yang menua adalah perubahan enzim hati, yang bertanggung jawab untuk memetabolisme obat. Perubahan ini dapat menyebabkan metabolisme obat yang lebih lambat atau kurang dapat diprediksi, sehingga meningkatkan risiko efek samping.
Selain itu, penurunan produksi empedu, yang penting untuk pencernaan, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, yang menyebabkan potensi kekurangan nutrisi.
Cara menjaga fungsi hati pada orang dewasa yang lebih tua
Menurut dr. Manisha Arora, Direktur sekaligus Dokter Penyakit Dalam di RS CK Birla, New Delhi, mengatakan, untuk menjaga fungsi hati pada orang dewasa yang lebih tua, menerapkan gaya hidup sehat sangatlah penting. Pola makan seimbang yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan makanan utuh sangatlah penting.
Makanan-makanan ini menyediakan nutrisi dan antioksidan yang diperlukan untuk membantu melindungi hati dan meningkatkan fungsinya. Biji-bijian utuh, misalnya, mengandung banyak serat, yang membantu pencernaan dan membantu mencegah kondisi hati seperti penyakit hati berlemak.
Baca Juga: Nyeri Ulu Hati Akibat Penyakit Lambung dan Penyakit Jantung, Bagaimana Cara Membedakannya?