Menteri BUMN, Erick Thohir memanggil PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, dan Pelita Air Service (PAS), dan AirNav Indonesia, Kamis (2/1) kemarin.

Adapun pemanggilan maskapai berpelat merah tersebut terkait kecelakaan pesawat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di berbagai negara, yakni Kazhakhtan, Korea, Kanada, dan Norwegia.

Baca Juga: Erick Thohir: Kalau Ayah Saya Menyerah Miskin, Tidak Akan Ada Saya dan Boy Thohir

Baca Juga: Hasil Survey LPI: Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Pemerintahan Prabowo

Baca Juga: Hasil Survey LPI: Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Pemerintahan Prabowo

Baca Juga: Kunci Kesuksesan dari Kacamata Erick Thohir: Pintar Saja Tidak Cukup

Menurutnya, pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pesawat dan kesiapan kru.

"Kami melakukan review untuk memastikan pesawat-pesawat yang dimiliki maskapai benar-benar terjaga kondisinya," ujarnya.

Ia menilai, kecelakaan sering kali dipicu oleh kelalaian manusia. Termasuk, faktor kelelahan kru penerbangan. 

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan jika bandara Jakarta menunjukkan tingkat kepatuhan tinggi terhadap standar internasional, terutama pada rute Jakarta-Bali.

Meski demikian, Erick menekankan bahwa beberapa bandara lain masih dalam tahap evaluasi untuk peningkatan keselamatan.

Karena itu, ia pun memintaAirNav Indonesia untuk meningkatkan sistem peringatan dini (early warning) guna mengantisipasi ancaman tak terduga.