Masalah nafsu makan pada anak sering kali terjadi dalam masa tumbuh kembangnya. Saat nafsu makan anak menurun, rasa cemas tentu menghantui para orang tua. Pasalnya, masalah nafsu makan ini bisa menyebabkan kondisi gizi buruk yang terjadi pada anak-anak.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG. mengungkap, sekitar 20-50 persen anak yang tumbuh normal dan 70-89 persen anak dengan gangguan perkembangan, dilaporkan mengalami berbagai jenis masalah pemberian makan, termasuk masalah nafsu makan yang buruk.
dr. Ulul menjelaskan, jika terjadi dalam kurun waktu yang lama, masalah nafsu makan yang buruk ini dapat memengaruhi pertumbuhan anak hingga mengalami gizi buruk yang dapat mengakibatkan risiko kematian hampir 12 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mendapatkan gizi memadai.
“Fakta ini membuktikan bahwa kesehatan gizi anak merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal,” ujar dr. Ulul Albab, Sp.OG.
Baca Juga: Cara Jitu Jaga Kesehatan Anak melalui Makanan yang Terjamin Kualitas dan Kebersihannya
Lebih lanjut, dr. Ulul menjelaskan bahwa permasalahan nafsu makan orang tua dan anak-anak sudah jelas berbeda. Nafsu makan pada anak yang buruk akan memengaruhi tumbuh kembangnya di masa yang akan datang.
“Berawal dari nafsu makan (buruk) itu asupan gizi yang bisa dipenuhi, tidak terpenuhi. Baik karbohidrat, protein, lemak, dan sebagainya. Jika tidak terpenuhi kalau satu dua hari tidak masalah, tapi akan bermasalah di kemudian hari (jika tak terpenuhi dalam jangka waktu yang lama),” jelas dr. Ulul dalam agenda press conference Peluncuran Kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
“Jangan dianggap hal biasa nafsu makan anak yang menurun. Nafsu makan anak yang bermasalah, akan memengaruhi tumbuh kembangnya yang tidak optimal,” tegas dr. Ulul.
Penting untuk memastikan nafsu makan yang baik pada anak usia dini untuk membentuk kebiasaan makan agar mewujudkan tumbuh kembang optimal dan terhindar dari kondisi gizi buruk. Sebab, berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 diketahui bahwa satu dari 12 anak balita mengalami wasting, satu dari tujuh anak balita menderita stunting, satu dari empat balita mengalami anemia, dan satu dari 13 anak mengalami kelebihan berat badan.
Baca Juga: Pesan Jokowi di Peringatan HAN 2024: Anak-anak Indonesia Harus Sehat, Cerdas, dan Bermartabat
Menjawab kekhawatiran para orang tua, Sakatonik ABC hadir memberikan solusi lewat kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap. Kampanye ini menjadi langkah edukatif untuk membantu mengatasi permasalahan nafsu makan anak yang sering kali menjadi kekhawatiran orang tua di seluruh Indonesia.
Lewat kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap, Sakatonik ABC meluncurkan inovasi produk yakni Sakatonik ABC Curcuma Madu yang dapat menambah nafsu makan anak, serta menjaga daya tahan tubuh si kecil.
“Menjawab kekhawatiran orang tua ini membuat kita meluncurkan inovasi produk yaitu Sakatonik ABC Cucurma Madu, di mana merupakan tablet hisap pertama yang dapat menambah nafsu makan dan juga menjaga daya tahan tubuh. Bentuknya praktis dan rasa yang disukai oleh anak-anak,” tutur Head of Vitamin Category, Kalbe Consumer Health, Adelia Theresia.
“Sakatonik Cucurma Madu memang hadir dalam format tablet hisap berbeda dengan produk-produk serupa yang berbentuk sirup. Jadi, dalam pengaplikasiannya lebih praktis,” tambahnya.
Selain itu, Sakatonik ABC bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) juga tengah mengembangkan suatu aplikasi berbasis web, yakni ABC Nutri Meter. Di mana, aplikasi ini akan membantu para orang tua untuk memantau kondisi tumbuh kembang anak serta rangkaian edukasi kesehatan yang turut dihadirkan.
“Kami akan mengenalkan Metode ABC. A itu asupan makanan yang berbentuk dan bergizi; B itu berikan vitamin untuk tumbuh kembang anak; serta C itu untuk cek rutin berat badan anak dan kebersihan anak. Inovasi produk dan rangkaian program yang kami sediakan ini memang merupakan salah satu bentuk komitmen Sakatonik ABC untuk terus mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia yang optimal,” jelas Adelia.
“Kami berharap kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap ini mendapat dukungan positif dari berbagai pemangku kepentingan, rekan media, dan serta rekan komunitas, sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak di Indonesia,” tandasnya.