Program ini memasuki tahun kedua dan telah menjadi ruang aman bagi perempuan yang ingin memulai kembali perjalanan profesionalnya. Salah satu peserta, Adhisty Esther, yang berhenti bekerja selama satu setengah tahun setelah melahirkan, membagikan pengalamannya.
“Saat mencoba kembali bekerja, saya sempat merasa pengalaman lima tahun saya seperti tidak ada artinya dan harus bersaing dengan fresh graduates yang lebih up to date. Kepercayaan diri saya turun drastis. Tapi ketika menemukan L’Oréal Career Reconnect, rasanya seperti menemukan ruang yang saya butuhkan. Program ini bukan hanya memberi kesempatan, tetapi juga mengembalikan rasa percaya diri dan nilai diri saya sebagai profesional,” ungkapnya.
Cerita serupa datang dari Alif Laila, yang mengambil career break selama enam tahun. Ia mengaku ragu karena dunia bisnis berubah begitu cepat selama ia berhenti.
“Saya pernah berpikir, apakah ada perusahaan yang mau menerima perempuan yang lama berhenti bekerja, apalagi seorang ibu? Tapi lewat Career Reconnect, saya merasa dipersiapkan kembali. Bimbingan mentor dan lingkungan yang suportif membuat kepercayaan diri saya pulih,” katanya.
Sementara itu, Yunita Muliadi, yang berhenti bekerja selama tiga tahun karena alasan kesehatan, menekankan pentingnya lingkungan kerja yang aman.
“Saya pernah bekerja di lingkungan yang kurang aman hingga memengaruhi kesehatan saya. Tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua bagi perempuan yang pernah berhenti bekerja. Di L’Oréal Career Reconnect, saya benar-benar merasa ‘tersambung’ kembali,” tuturnya.
“Saya berharap semakin banyak perusahaan melihat potensi perempuan yang kembali bekerja. Bagi saya, ini juga tentang memberi contoh kepada anak saya bahwa ibunya bisa terus belajar, berkembang, dan berani mengejar mimpi,” sambungnya.
Sebagai penutup, Victoria Aswien kembali menegaskan komitmen L’Oréal Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Ia menambahkan, pihaknya akan terus menghadirkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan fleksibel melalui kebijakan seperti hybrid working arrangement, fleksibilitas jam kerja, berbagai jenis leave termasuk maternity, paternity, caregiver, hingga kebijakan perlindungan terhadap kekerasan domestik.
“Lingkungan kerja yang suportif adalah fondasi penting agar perempuan dapat berkembang dan melanjutkan kariernya dengan lebih percaya diri,” tandas Victoria.
“Dan, melalui L’Oréal Career Reconnect Program, L’Oréal Indonesia berharap semakin banyak perempuan dapat kembali menapaki karier dengan penuh keyakinan, serta mendorong terciptanya ekosistem ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” sambungnya.
Baca Juga: Mengubah Sampah Jadi Solusi, L’Oréal Dorong Circularity Lewat Inovasi Refill