Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya terus melakukan penghematan anggaran di berbagai lini, salah satu cara melakukan efisiensi adalah dengan memberantas korupsi.
Prabowo mengatakan, seluruh anggaran negara mesti digunakan secara bijak untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Prabowo-Mega Diam-diam Gelar Pertemuan di Teuku Umar?
"Saya akan terus berupaya menghemat anggaran. Setiap uang rakyat dan negara harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang paling membutuhkan," ujar Prabowo Subianto saat memimpin panen raya di Majalengka, Senin (7/4/2025).
Prabowo menyatakan, ia akan melakukan pengawasan ketat terhadap potensi kebocoran anggaran dan praktik korupsi di semua level pemerintahan. Dari pemerintah pusat hingga desa, Prabowo menegaskan tidak boleh ada lagi penyalahgunaan dana rakyat.
"Kita harus menekan semua kebocoran dan mencegah korupsi di setiap lini pemerintahan, dari pusat hingga desa. Tidak boleh ada lagi praktik-praktik korupsi," katanya.
Prabowo juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam meningkatkan transparansi anggaran. Kepala negara juga menyambut baik partisipasi masyarakat untuk melaporkan secara digital terkait tindak pidana korupsi.
Prabowo menekankan seluruh uang negara harus kembali ke rakyat, melalui pembangunan yang nyata, seperti infrastruktur, pendidikan, dan irigasi yang mendukung sektor pertanian.
"Kadang saya capek juga, satu daerah terpencil langsung lapor ke presiden. Apa boleh buat? Ini teknologi, bagus. Kalau ada korupsi, video atau rekam saja dan kirim langsung. Supaya orang itu jera," tambahnya.
Baca Juga: Putra Prabowo Dipercayai Dapat Cairkan Hubungan Jokowi-Megawati
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025 yang mendorong kebijakan efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga negara.
Kebijakan ini merupakan langkah konkret Prabowo untuk memaksimalkan belanja negara demi kepentingan rakyat melalui program-program prioritas.