Dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis ini, peran seorang pemimpin perempuan menjadi semakin penting. Mereka tidak hanya berfokus pada strategi bisnis, tetapi juga menciptakan tim yang solid.

Dan kali ini, Olenka akan mengulas pengalaman dan strategi dari salah satu pemimpin perempuan sukses di industri asuransi, yakni Editha Thalia Desiree, yang kini menjabat Direktur Hukum dan Kepatuhan di Zurich Insurance.

Perempuan yang akrab disapa Desiree ini pun akan berbagi pandangannya tentang bagaimana membangun tim yang kuat sepanjang kariernya di industri asuransi.

Desiree, yang telah berpengalaman dalam mengelola tim dengan berbagai macam karakter, juga berbagi pandangannya tentang perbedaan dalam mengelola tim pria dan perempuan.

Menurut Desiree, tim yang terdiri dari perempuan lebih cocok menangani pekerjaan yang membutuhkan perhatian terhadap detail, seperti analisa pelaporan dan pengelolaan arsip. Sebaliknya, tim pria lebih efektif dalam tugas-tugas yang memerlukan komunikasi eksternal dan negosiasi dengan klien.

Namun, bagi Desiree, perbedaan gender tidak menjadi halangan dalam membentuk tim yang sukses. Dia lebih memfokuskan pada karakter setiap individu dalam tim.

"Saya mencoba mengerti apa yang mereka butuhkan. Jika ada anggota tim yang sudah berkeluarga, tentu pemahaman kita tentang kehidupan mereka menjadi lebih dalam," ujarnya, saat acara talkshow virtual INSPIRA yang bertajuk Kartini Berkarya: Wanita Hebat, Industri Kuat, yang digelar Rabu (30/4/2025).

Desiree juga menekankan pentingnya membangun chemistry di dalam tim dan tidak hanya mengandalkan logika semata, tetapi juga mengintegrasikan elemen kreativitas dan empati.

Dalam perjalanan karirnya di delapan perusahaan berbeda, Desiree juga mengaku telah menghadapi beragam dinamika kepemimpinan.

Namun, satu hal yang cukup konsisten, yakni sebagian besar atasannya adalah laki-laki. Hanya di dua tempat ia pernah bekerja di bawah pimpinan perempuan.

“Di industri asuransi, memang cukup male-dominated. Tapi, semua kembali ke demografinya juga. Dan menurut saya, bagaimana kita menyikapi itu jauh lebih penting dibanding siapa pemimpinnya,” beber Desiree.

Bagi Desiree, kunci dalam berinteraksi dengan atasan, baik laki-laki maupun perempuan, adalah empati dan kejelasan tujuan. Ia tak memandang ego sebagai sesuatu yang eksklusif milik laki-laki.

“Semua bos pasti punya ego. Itu hal yang manusiawi, bukan soal gender,” tegasnya.

Baca Juga: Talkshow INSPIRA: Cerita Perjalanan Karier dan Kepemimpinan Tiga Perempuan Hebat di Industri Asuransi