Tahap 3: Tanaman Menghasilkan (4–di atas 20 tahun)

Tanaman kelapa sawit telah tumbuh sempurna dan siap menghasilkan buah pada tahap ini. Oleh karena itu, pemupukan pada tahap ini ditujukan untuk memicu dan meningkatkan produksi buah kelapa sawit.

Pada tahap ini, kelapa sawit membutuhkan lebih banyak kalium (K) untuk meningkatkan produksi buah sehingga pupuk yang direkomendasikan adalah jenis NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B, tergantung pada karakteristik tanah tempat tumbuhnya kelapa sawit.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak, Cek di Sini Yuk!

NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B diketahui mengandung unsur kalium (K) yang lebih dominan, serta unsur nitrogen, fosfor, dan magnesium yang tetap diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buah. Setidaknya, dosis pupuk dalam tahap ini dapat dibagi lagi menjadi empat tingkatan:

1. Tanaman berusia 4-8 tahun membutuhkan pupuk sekitar 2-2,5 kg per pohon;

2. Tanaman berusia 9-13 tahun membutuhkan pupuk sekitar 3-4 kg per pohon;

3. Tanaman berusia 14-20 tahun membutuhkan pupuk sekitar 2-3,5 kg per pohon;

4. Tanaman berusia di atas 20 tahun membutuhkan pupuk sekitar 2-3 kg per pohon.

Pemupukan kelapa sawit pada tahap menghasilkan buah ini dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal musim hujan (September–Oktober) dan pada akhir musim hujan (Maret–April). Pemberian pupuk pada awal musim hujan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup saat tanaman memasuki masa pertumbuhan aktif dan pembentukan tandan buah. Sementara, pemupukan pada akhir musim hujan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup selama masa pembentukan buah dan perkembangan tandan hingga siap untuk dipanen.