“Saya berjuang masuk situ. Naik sampai ke Jalan Daksa ke Direktorat Perguruan Tinggi, untuk minta bahwa saya benar-benar ingin sekolah menjadi wartawan. Karena kampus tidak mengizinkan lulusan STM untuk sekolah di situ," ujar Andy F. Noya dalam YouTube Helmy Yahya Bicara.

Karier di Bidang Jurnalistik

Pria kelahiran 6 November 1960 ini mulai berkarier di dunia Jurnalistik saat masih duduk di bangku kuliah. Kala itu, Andy berkesempatan ikut terlibat dalam penggarapan buku ‘Apa dan Siapa Orang Indonesia’ oleh Majalah Tempo. 

Mengutip dari laman Wikipedia, Andy pun diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers (anak usaha Tempo). Andy saat itu tercatat sebagai 19 reporter pertama harian ekonomi di Bisnis Indonesia yang terbit pada 1985.

Hingga akhirnya, Fikri Jufri seorang wartawan senior melihat potensi Andy dan mengajaknya bergabung di Majalah Matra. Surat kabar itu menjadi tempat pertama bagi Andy belajar lebih mendalam lagi tentang dunia jurnalistik.

Baca Juga: Belajar dari Kesuksesan Chairul Tanjung: Si Anak Singkong yang Pantang Menyerah dan Penuh Inovasi

Tak berhenti di situ, tawaran datang dari Surya Paloh kepada Andy F. Noya setelah tujuh tahun berkelana di Majalah Matra. Surya Paloh mengajak Andy untuk mengelola koran Media Indonesia pada 1992, dan pada 1999 Andy diutus untuk membantu Djafar Assegaff, yang mana tugas utamanya adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.

Hanya satu tahun membantu Seputar Indonesia, Andy kembali dipanggil Surya Paloh. Kali ini, suami dari Retno Palupi itu diminta untuk menempati posisi redaksi di MetroTV. Namun, hanya tiga tahun Andy menduduki jabatan tersebut sebelum akhirnya kembali ditarik untuk menjadi pemimpin redaksi Media Indonesia.

Program TV

Memasuki tahun 2007, ketika pemimpin redaksi MetroTV, Don Bosco, mengundurkan diri, Andy yang saat itu masih menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi Media Indonesia, diminta untuk menggantikan Don Bosco Selamun. 

Saat itulah, Andy mulai mendalami jurnalistik televisi secara menyeluruh. Dia juga dipercaya menjadi pembawa acara talk show yang judulnya diambil dari namanya sendiri, yaitu Kick Andy, yang disiarkan oleh MetroTV.

Sejak saat itulah nama Andy F. Noya semakin dikenal masyarakat luas. Terlebih pembawaannya yang lugas dan kerap melempar berbagai pertanyaan cerdas, dan kemampuannya dalam mengulik cerita para narasumber yang dihadirkan.