Ignasius Jonan memiliki gaya kepemimpinan yang tegas sekaligus out of the box. Hal itu tergambar dari aksi Jonan ketika membangun double track lintas utara Cirebon-Surabaya-Pasar Turi sepanjang 500 km. 

Jonan berhasil melakukan pembangunan double track tersebut tanpa menimbulkan keributan. Ia begitu apik berkomunikasi dengan warga yang terdampak penertiban, baik warga yang memiliki tanah resmi maupun bangunan-bangunan liar. Padahal ketika itu, Jonan harus melakukan penertiban terhadap lebih dari 20.000 Kartu Keluarga (KK).

Baca Juga: Kisah Jonan Disiplinkan Para Pegawai KAI, Sederhana tapi Bermakna

"Gampang saya, yang kena penertiban diganti sesuai aturan. Tapi saya tambahi satu, setiap orang boleh mengusulkan satu anggota keluarganya untuk menjadi pegawai Kereta Api Indonesia (KAI)," jelas Jonan dilansir Olenka pada Kamis, 25 Juli 2024.

Ia menambahkan, tawaran tersebut berkaitan juga dengan kebutuhan tenaga kerja KAI untuk operasional jalur lintas utara. Setidaknya, Jonan butuh tambahan tenaga kerja hingga 5.000 orang. Bahkan, ia berupaya untuk bisa merekrut hingga lebih dari 10.000 karyawan.

Kebijaksanaan Jonan tak berhenti sampai di sana. Ia juga memberikan syarat yang memudahkan bagi para calon pekerja, yakni ijazah minimum SLTA, usia maksimal 40 tahun, dan tes kesehatan. Anggota keluarga yang boleh didaftarkan pun dibebaskan, baik itu ayah, suami, anak, maupun saudara asalkan masih berada dalam satu KK. 

"Akhirnya mereka mau (ditertibkan). Semua gak percaya, 'waduh KAI dulu kalau daftar harus nyuap segala macam', saya bilang kalau ada yang nyuap, laporkan ke saya," lanjut Jonan.

Mantan Dirut KAI itu pun telah menegaskan kepada internal SDM KAI mengenai mekanisme pendaftaran calon pegawai KAI tersebut. Ia berpesan bahwa semua proses harus bersih tanpa suap. 

"Saya bilang ke SDM ini harus clean, tidak boleh ada apa-apa. Mereka tes kesehatan, kalau lulus, lulus. Kalau engga ya, ganti calon (dari keluarga yang sama) sampai lulus," pesan Jonan kala itu.

Hingga pada akhirnya, Jonan berhasil meyakinkan para warga terdampak bahwa pihaknya tak mengusir mereka atas pembangunan double track ini. Warga-warga tersebut pindah tanpa masalah dan justru mendapat keuntungan dengan masuknya anggota keluarga mereka menjadi pegawai KAI.

"Saya bilang, saya tidak mengusir Anda. Anda pergi, tapi akhirnya keluarga Anda jadi pegawai di kami," tutup Jonan.