Namun, sejak saat itu, William memiliki kegigihan untuk tidak kalah oleh rasa malunya lantaran tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sejak saat itu, William optimis untuk menemukan jalan keluar.
Hingga pada suatu waktu, William dipertemukan dengan dua pemodal asal Jepang dan Korea yang juga memiliki keterbatasan dalam berbahasa Inggris. Namun, kendala tersebut membuat mereka saling memahami dengan cara yang sederhana, hingga akhirnya pun terjalin hubungan kerja sama.
“Dan kemudian karena mereka investasi, itu pertama kalinya saya bisa ke Singapura, saya bisa ke Jepang, saya bisa ke Korea, melihat perusahaan-perusahaan internet asal Jepang, asal Korea, dan tiap bulannya saya berkomunikasi dengan mereka dengan bahasa Inggris. Lama-lama saya bisa berbahasa Inggris dengan lebih lancar,” tutur William.
Baca Juga: Semangat Bambu Runcing William Tanuwijaya dalam Perjalanan Membangun Tokopedia
Berkat hubungan kerja sama yang membuatnya bisa bepergian ke luar negeri dan bertemu banyak klien, hal itu membuat William semakin terbiasa hingga akhirnya fasih dalam komunikasi bahasa Inggris.
“Jadi ini adalah contoh bagaimana kegigihan keluar dari, kegigihan ketika pun kamu gagal berkomunikasi, kamu tidak menyerah,” tandasnya.