Siapa yang pernah berlibur ke Taman Safari Indonesia? Destinasi wisata ini tidak hanya terkenal sebagai tempat rekreasi keluarga, tetapi juga sebagai pelopor taman konservasi satwa di Indonesia. Dengan perpaduan antara edukasi, konservasi, dan hiburan, Taman Safari telah menjadi pilihan utama wisatawan dari berbagai penjuru tanah air, terutama saat musim liburan tiba.

Taman Safari Indonesia adalah taman wisata satwa yang menyajikan konsep konservasi, pendidikan, dan hiburan. Sebagai salah satu pelopor taman konservasi satwa terbesar dan terlengkap di Indonesia, Taman Safari tetap menjadi daya tarik utama meski telah berdiri puluhan tahun. Namun, tidak banyak yang mengetahui sosok di balik pendirian taman wisata populer ini.

Baca Juga: Heha Ocean View, Magnet Wisata Baru di Jogja yang Berdayakan 80 Persen Warga Lokal

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah profil pendiri dan sejarah berdirinya Taman Safari Indonesia:

Sejarah dan Pendiri Taman Safari Indonesia

Pendirian Taman Safari Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga Manansang. Taman Safari Indonesia didirikan oleh Hadi Manansang bersama ketiga anaknya: Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Saat ini, Jansen Manansang menjabat sebagai direktur sekaligus pengelola Taman Safari Indonesia Bogor.

Taman Safari Indonesia pertama kali dibuka pada tahun 1986 di Cisarua, Jawa Barat. Namun, proses pembangunannya telah dimulai sejak 1981 dengan bantuan dua konsultan dari Jerman dan Amerika Serikat. Taman hiburan satwa ini dibangun di atas lahan seluas 270 hektare yang sebelumnya merupakan bekas perkebunan Cisarua Selatan yang sudah tidak produktif.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Taman Bermain dan Wisata Atraksi Anak yang Cocok Dikunjungi Keluarga saat Liburan Sekolah

Awal Mula Gagasan Taman Safari

Sebelum mendirikan Taman Safari, Hadi Manansang dan keluarganya berkecimpung di dunia sirkus. Mereka memulai sebagai pengamen sirkus jalanan yang sering tampil di alun-alun, lapangan, kelenteng, hingga paguyuban Tionghoa. Pada 1963-1964, Hadi mendirikan klub sirkus bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik, yang kemudian berganti nama menjadi Oriental Circus Indonesia pada tahun 1972.

Namun, krisis pada era 1970-an memengaruhi industri sirkus dan kebun binatang di Indonesia. Hadi menghadapi kesulitan dalam mengelola ratusan ekor satwa yang dimilikinya. Kondisi ini mendorong Hadi dan keluarganya untuk mencari solusi dengan mendirikan kebun binatang. Dengan cara ini, mereka bisa tetap menjaga kelangsungan hidup satwa sekaligus memberikan pekerjaan bagi para karyawan, terutama saat musim hujan atau ketika sirkus tidak beroperasi.

Setelah pencarian lahan yang cukup panjang, keluarga Manansang menemukan lahan teh yang sudah tidak produktif di Cisarua, Bogor. Di lokasi inilah, mereka memulai pembangunan Taman Safari Indonesia yang kini menjadi salah satu ikon wisata Indonesia.

Baca Juga: Taro Rangers Camp 2024: Psikolog Sebut Journaling Bisa Mengajarkan Banyak Hal Positif Bagi Anak

Perkembangan Taman Safari Indonesia Group

Saat ini, Taman Safari Indonesia Group telah berkembang pesat dengan mengelola 11 tempat wisata dan resor yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yaitu:

  • Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat
  • Taman Safari Indonesia Prigen, Pasuruan, Jawa Timur
  • Taman Safari Indonesia Gianyar, Bali
  • Jakarta Aquarium & Safari
  • Beach Safari Batang
  • Solo Safari
  • Varuna Marine Safari Bali
  • Royal Safari Garden
  • Safari Resort
  • Baobab Safari Resort
  • Mara River Safari Lodge

Dengan mengusung konsep konservasi dan hiburan, Taman Safari Indonesia terus berinovasi dan berkontribusi dalam pelestarian satwa serta memberikan pengalaman edukatif bagi para pengunjung. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari dedikasi keluarga Manansang dalam mewujudkan visi mereka untuk menciptakan taman wisata satwa yang unik dan bermanfaat bagi masyarakat.