Direktur IT Bank Mandiri, Timothy Utama mengaku kecerdasan buatan atau intelligence/AI punya berbagai dampak, di satu sisi ia bisa membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efektif, tetapi di sisi lain ia justru menjadi ancaman serius. 

Menurut Timothy AI bisa menjadi ancaman ketika manusia sudah sangat ketergantungan, mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi tanpa dibarengi dengan peningkatan kemampuan, hal ini dikhwatirkan hanya akan melahirkan manusia yang tak terlatih pikirannya. 

Baca Juga: Mengenal Sosok Zainal Arifin Mochtar, Intip Sepak Terjang Pakar Hukum Tata Negara dari Kampus Biru

“AI itu yang saya paling takutin satu, pak. Orang-orang menjadi terlalu bergantung dan mereka tidak berlatih pikiran Anda,” kata Timothy dilansir Olenka.id Selasa (22/4/2024). 

Pernyataan Timothy ini disampaikan untuk merespons Founder Lippo Group, Mochtar Riady yang menganggap kecerdasan buatan tidak bakal bisa menggantikan peran manusia di dunia kerja.

“Saya kalau melihat dari Pak Mohtar, satu hal yang saya tahu dan saya tahu dengan yakin, dia telah berlatih pikiran,” ucapnya. 

Menurutnya, pengusaha sukses macam Mochtar Riady mustahil mengantungkan semua pekerjaanya pada AI, pengusaha sekaliber dia jelas terus mengasah dan melatih pikirannya hingga bisa menggenggam kesuksesan yang sekarang ini. 

“Pada saat itu, tidak ada AI.  Anda menggunakan AI, tetapi selalu berlatih lebih dengan pikiran Anda daripada menggunakan AI,” pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya,  Mochtar Riady menganggap AI tidak bakal bisa menggantikan peran manusia di dunia kerja. Dia meyakini AI paling mutakhir sekalipun tidak bisa melakukan pekerjaan yang jauh lebih efektif dan efisien daripada manusia. 

Pernyataan itu seolah menjadi jawaban di tengah kekhawatiran banyak pihak yang  mulai yakin mayoritas pekerjaan manusia bakal digantikan AI di masa mendatang, kekhawatiran seperti memang telah menjadi diskusi banyak pihak belakangan ini. 

“AI tidak akan replace manusia,” kata Mochtar Riady. 

Baca Juga: Ketika Tahir Tegas Mengoreksi Pernyataan Mochtar Riady

Kendati mengakui kehadiran AI tidak bisa menggantikan peran manusia,namun menurut Mochtar Riady kekhawatiran itu bisa menjadi kenyataan jika manusia sendiri memilih bermalas-malasan dan tak mau  belajar. 

“AI hanya akan replace manusia yang tidak mengerti AI. Tidak belajar AI,” tuturnya.