Setiap pengusaha pasti pernah menghadapi masa-masa sulit dalam perjalanan bisnis. Keyakinan dan ketekunan merupakan modal penting bagi seorang entrepreneur dalam menghadapi situasi sulit.

Dalam satu kesempatan, Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus, pun mengisahkan pengalaman dirinya ketika menghadapi krisis minyak pada tahun 1972 yang menyebabkan inflasi di market.

Kala itu, kata Alim Markus, Indonesia tengah diguncang krisis minyak dunia yang berdampak besar terhadap iklim usaha.

“Dalam sejarah hidup saya, pernah tahun 1972 sama 1973. Tahun 1972 itu krisis oil, krisis minyak. Waktu itu saya import barang, untungnya luar biasa, barang enak. Tapi 1973, minyak sudah naik. Akibatnya bisnis mengecil,” kenang Alim Markus, sebagaimana dikutip Olenka, Kamis (2/10/2025).

Dia melanjutkan, situasi pun semakin pelik ketika barang-barang impor yang telah masuk ke pelabuhan tak bisa dikeluarkan karena tidak laku di pasaran.

Menurutnya, saat itu pun modalnya terhimpit, usaha nyaris terhenti. Pada saat itu, ayahnya bahkan meminta agar Maspion menghentikan ekspansi di Indonesia dan memindahkan usaha ke China.

Baca Juga: Pesan Bos Maspion Alim Markus: Jangan Berlebihan Memanjakan Anak

Namun, pria kelahiran 24 September 1951 itu menolak. Dengan keyakinan penuh terhadap tanah kelahirannya, ia memilih tetap bertahan.

“Ayah saya minta supaya Maspion stop jangan ekspansi di Indonesia, semua dibawa ke China. Itu saya tidak setuju. Ya, you lahir dari China, saya kan lahir di Indonesia, tapi saya tak katakan demikian,” tegas Alim.

“Saya katakan, ‘Pak, China itu ayamnya tak bisa bertelur, tak bisa ngendok. Indonesia ini ayamnya bisa bertelur, bisa ngendok dengan emas lagi,’” sambungnya.

Keputusan itu tentu bukan tanpa risiko. Dengan tekad kuat, suami Sriyanti itu pun mendatangi pihak bank untuk meminta tambahan kredit agar bisa menebus barang-barang di pelabuhan.

“Saya bicara sama bank, saya mohon dikasih tambahan kredit. Begitu ada tambahan kredit, saya bisa tebus barang-barang saya di pelabuhan sana, biar ruginya tak banyak. Kalau ruginya banyak, kapal saya kalau tenggelam, you juga ikut tenggelam. You mau gak ke sana? Nah, dia bilang, oke,” ungkapnya,

Dikatakannya, dukungan perbankan itu menjadi titik balik kebangkitan Maspion. Dari situ, Alim Markus pun belajar bahwa kesulitan justru bisa menjadi ladang kreativitas dan daya juang.

Dia juga bilang, selalu terdapat jalan keluar untuk setiap permasalahan yang dihadapi. Adapun, lari dari masalah bukan karakter seorang entrepreneur. Seorang pengusaha harus memiliki tekad kuat dan keyakinan dalam menghadapi setiap tantangan.

“Di dalam kesulitan, kita sebagai manusia banyak akalnya, banyak jalan keluarnya. Asal you telaten, asal you tekun, you can find out the way,” tutupnya.

Baca Juga: Bos Maspion Group: Hidup adalah Perjuangan yang Tak Pernah Usai