Belakangan ini makin populer pembicaraan mengenai karakteristik generasi berdasarkan kelompok tahun kelahiran. Hingga muncullah beberapa istilah seperti baby boomer, gen X, gen Y (milenial), gen Z, hingga gen Alpha.

Generasi boomer mengacu pada kelompok individu yang lahir antara tahun 1946-1964. Kemudian, gen X ialah mereka yang lahir dalam rentang tahun 1965-1980, diikuti dengan gen y (milenial) yang lahir di rentang tahun 1981-1996. Dua generasi berikutnya adalah gen Z (1997-2010), dan gen Alpha (2011-sekarang).

Baca Juga: Daftar Pengusaha Asal Sumatera Barat, Pemilik Brand Ternama di Indonesia

Setiap generasi tersebut tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Dalam beberapa hal, generasi baby boomer dianggap kerap berseberangan dengan generasi muda, terutama generasi milenial dan generasi Z. Periode generasi yang jauh berbeda dinilai turut memengaruhi generasi boomer dalam menyikapi suatu hal. Dibandingkan generasi lainnya, apa saja ya kekurangan generasi baby boomer?

Sebagaimana diketahui, generasi baby boomer ialah mereka yang lahir setelah Perang Dunia II. Ketika itu, tingkat kelahiran di seluruh dunia mengalami lonjakan signifikan sehingga terjadi apa yang dikenal sebagai baby boom (ledakan bayi). Istilah ini juga yang menjadi cikal bakal penamaan generasi baby boomer.

Dengan latar belakang Perang Dunia II, baby boomer dibesarkan oleh orang tua yang terbilang strict. Alhasil, baby boomer tumbuh menjadi pribadi yang memiliki mental dan prinsip kuat, disiplin tinggi, serta berpegang teguh pada loyalitas.

Kondisi tersebut seakan menjadi pisau bermata dua, dalam beberapa hal dapat menjadi kelebihan, namun juga bisa menjadi kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh baby boomer.

1. Sulit Menerima Kritik, Tapi Senang Mengkritik

Salah satu karakter yang menonjol dari baby boomer ialah sulit menerima kritik. Namun pada saat yang sama, baby boomer sangat suka mengkritik generasi muda. Kritik tersebut kerap diberikan untuk hal yang berkaitan dengan komitmen dan etika dalam bekerja. 

Kondisi tersebut dinilai tak lepas dari baby boomer yang merasa bahwa mereka sudah mencapai tingkat keberhasilan dalam hidup sehingga tidak ingin dikritik oleh generasi yang lebih muda. Baby boomer juga menganggap mereka sudah jauh lebih matang dari segi pengalaman sehingga kerap mengoreksi orang yang lebih muda.

2. Jiwa Kompetitif Tinggi

Jiwa kompetitif tinggi pada baby boomer terbentuk salah satunya karena lonjakan kelahiran pada periode kelahiran generasi ini. Dengan adanya ledakan angka kelahiran, persaingan dengan orang-orang seusianya menjadi sangat tinggi yang berbanding terbalik dengan minimnya kesempatan yang tersedia, termasuk dalam hal pekerjaan.

Melansir dari Sg.indeed.com, generasi baby boomer akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai impian mereka dan meraih pengakuan di tempat kerja.

3. Konservatif

Baby boomer cenderung memegang nilai-nilai konservatif dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, baby boomer memiliki disiplin yang tinggi dan patuh terhadap aturan. Para boomer juga menekankan pelestarian tradisi dan adat istiadat, baik dalam keluarga maupun budaya.

Karakter demikian tentu berbeda dengan generasi muda yang cenderung vokal terhadap sesuatu yang menurut mereka perlu diluruskan.

4. Sangat Percaya Diri

Baby boomer juga diketahui memiliki karakter mandiri sekaligus percaya diri. Dengan latar belakang sosial pada masa kelahirannya, boomer dituntut untuk mengemban sebagian tanggung jawab untuk dapat memenuhi peran mereka dalam bermasyarakat.

Hal demikian lantas turut membentuk pribadi boomer yang tangguh. Tak heran, baby boomer kerap menyuarakan keresahannya saat melihat generasi muda, khususnya milenial dan gen z yang cenderung lemah atau bahkan disebut sebagai generasi strawberry.

5. Adaptasi Teknologi Lebih Lambat

Baby boomer tumbuh pada era sebelum internet dan teknologi digital menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertolak belakang dengan generasi milenial dan gen Z yang sudah akrab dengan teknologi sejak dini.

Kondisi tersebut memengaruhi proses adaptasi teknologi baby boomer terhadap teknologi digital yang lebih lambat dibandingkan generasi muda. Dalam hal ini, kesenjangan digital menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh baby boomer.