Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memberangkatkan sebanyak 10.111 orang pekerja migran Indonesia (PMI) sepanjang 2024. Jumlah tersebut merupakan total keseluruhan PMI yang berangkat lewat skema kerjasama goverment to goverment (GtoG).
Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Serulina Tarigan mengatakan, Pemberangkatan terakhir dilakukan pada awal pekan ini dengan jumlah PMI mencapai 400 orang.
Baca Juga: Alasan Prabowo di Balik Pemberian Amnesti Pada Ribuan Narapidana
“Pada saat ini kami ingin menyampaikan informasi Kementerian P2MI hari ini telah melepas 400 pekerja migran Indonesia skema GtoG ke Korea Selatan yang akan terbang nanti malam dan besok malam. Ini merupakan penerbangan terakhir di tahun 2024,” kata Serulina dalam jumpa pers yang digelar di kantor P2MI di kawasan, Pancoran, Jakarta Selatan Senin (16/12/2024).
Alami Penurunan
Kendati jumlah PMI yang diberangkatkan tahun ini tergolong banyak jika dibandingkan dengan negara penempatan lain, namun secara keseluruhan total PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan pada tahun ini mengalami penurunan kalau dibandingkan dengan tahun lalu.
Adapun total PMI yang berangkat ke Korea Selatan pada 2023 sebanyak 11.570. Penurunan jumlah PMI tahun disebabkan beberapa faktor, salah satunya menurunya permintaan dari pemerintah Korea Selatan karena faktor ekonomi yang bergejolak di negara tersebut.
“Tahun ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Walau mengalami sedikit penurunan, namun Korea Selatan merupakan satu-satunya negara penempatan yang paling banyak menyerap tenaga kerja PMI jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah bekerja sama dengan Indonesia lewat skema G to G macam Jepang dan Jerman.
Baca Juga: Jokowi Menjawab Desas-desus Gabung Golkar
Sebagai perbandingan sepanjang tahun ini, jumlah PMI yang diberangkatkan ke Jepang hanya 311 orang dan ke Jerman sebanyak 111 PMI.
“Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan penempatan G2G yang ke negara lainnya,” bebernya.