Sejumlah jemaah haji asal Indonesia memuji layanan katering yang mereka terima selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, khususnya pada masa-masa krusial pasca-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Saat kelelahan usai melaksanakan rangkaian ibadah puncak haji, layanan konsumsi yang optimal membuat jamaah dapat fokus beribadah tanpa perlu repot-repot mencari makanan.
Baca Juga: BPKH Limited Gerak Cepat Salurkan Kompensasi untuk Jemaah Haji yang Terdampak Layanan Konsumsi
Salah satu jemaah, Zacky Muhammad Zamzam, mengungkapkan rasa syukurnya atas fasilitas makanan yang disediakan panitia.
“Alhamdulillah, karena dapat makan pasca puncak haji, kita merasa sangat terbantu. Kita sedang lelah setelah Armuzna, jadi ketika difasilitasi makan, tidak perlu keluar untuk mencari makanan,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Zacky juga menegaskan ia tidak menerima kompensasi tambahan karena layanan katering dari syarikah (penyedia jasa) sudah memadai.
“Enggak, karena sudah dapat makanan dari syarikah,” katanya.
Ia menambahkan layanan katering berjalan lancar, termasuk pada tanggal 14 dan 15 Zulhijah.
“Betul, alhamdulillah lancar untuk akomodasi makanan,” ungkapnya.
Menurut Zacky, pelayanan makanan selama di Arafah juga berjalan baik.
“Waktu di Armuzna, khususnya di Arafah, (konsumsi) juga lancar di tenda. Makanan tepat waktu, banyak juga,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah porsi makanan yang disediakan cukup, ia menjawab tegas, “Berlimpah, alhamdulillah.”
Pengalaman positif ini menggarisbawahi pentingnya penyediaan layanan katering yang andal dan berkualitas tinggi bagi kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah haji, khususnya setelah melalui fase-fase ibadah yang intens.
Baca Juga: BPKH Limited Salurkan Kompensasi Tunai untuk Jemaah Haji Terdampak Layanan Konsumsi
Layanan katering yang optimal, seperti yang disediakan oleh Kementerian Agama dan melibatkan BPKH Limited, terbukti esensial dalam mendukung jemaah menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan fokus.