Minyak kelapa dan minyak sawit sering kali digunakan saat memasak untuk menggoreng. Meski kegunaannya sama, kedua minyak ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kira-kira, minyak kelapa dan minyak sawit, mana yang lebih sehat dan banyak manfaatnya ya?
Minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) terbuat dari ekstrak santan kelapa segar tanpa proses pemanasan, penyulingan, pengharuman, dan pemutihan, sehingga tidak mengubah sifat alami minyak. Minyak kelapa biasanya berwarna putih jernih, dan dapat digunakan sebanyak 6 kali penggorengan atau lebih.
Sementara minyak kelapa sawit diolah dari buah daging kelapa sawit yang sudah dipanen. Sementara daging buahnya dimanfaatkan untuk minyak kelapa sawit, bagian dalam biji buah diolah melalui proses rafinasi menjadi minyak inti sawit.
Minyak kelapa sawit secara alami berwarna merah akibat kandungan beta karoten yang tinggi. Namun di pasaran, biasanya ditemukan sudah berwarna kuning setelah melalui proses penyaringan dan pemurnian.
Berbeda dengan minyak kelapa, minyak kelapa sawit disarankan digunakan untuk 1-2 kali penggorengan. Sebab, akan berdampak buruk bagi tubuh jika terus menerus menggoreng makanan dengan minyak kelapa sawit.
Kandungan Nutrisi Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit
Meski sama-sama digunakan untuk memasak, minyak kelapa dan minyak sawit memiliki kandungan nutrisi yang berbeda pula.
Mengutip dari laman Livestrong, seperti semua lemak, kelapa sawit dan kelapa memiliki kandungan energi yang tinggi. Satu sendok makan minyak sawit mengandung 120 kalori, sedangkan satu porsi minyak kelapa mengandung 117 kalori. Kedua jenis minyak tersebut memiliki 13,6 gram lemak per sendok makan dan tidak mengandung protein atau karbohidrat.
Selain itu, kandungan lemak jenuh di dalam minyak kelapa sangat tinggi. Dalam laporan NYU Medical Center memperkirakan, minyak kelapa mengandung lebih dari 90 persen lemak jenuh, dan minyak sawit memiliki rasio lemak jenuh dan tak jenuh sekira satu banding satu. American Heart Association merekomendasikan untuk meminimalkan konsumsi lemak jenuh karena kaitannya dengan kolesterol tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Sudah Tahu? 5 Produk Rumah Tangga Ini Ternyata Berasal dari Olahan Kelapa Sawit Lho!