Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berperan penting dalam mendorong keberlanjutan ekonomi di Indonesia. Meningkatnya permintaan terhadap perumahan tidak hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi berbagai sektor, terutama industri konstruksi. 

Sektor ini melibatkan banyak pendukung industri, seperti bahan bangunan, tenaga kerja, dan layanan lainnya, yang pada akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama di daerah yang menjadi lokasi pembangunan.

Sebagaimana yang diungkap oleh Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Menurutnya, proses pembangunan rumah sendiri melalui berbagai tahapan yang turut mendorong pertumbuhan industri terkait. Mulai dari pembebasan tanah hingga pengadaan bahan bangunan, proyek perumahan melibatkan banyak sektor, termasuk produsen kaca, genteng, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. 

Baca Juga: Kisah Hidup Jahja Seriaatmadja yang Tak Mampu Beli Sepeda saat Sekolah

Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk tersebut, industri yang terlibat pun terdorong untuk meningkatkan produksi, sehingga memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian.

“Kalau KPR, misalnya rumah dibangun, dibangun rumah itu perlu waktu, perlu pembebasan tanah, perlu bahan-bahan bangunan sehingga dampaknya, meskipun ini kredit untuk konsumen, tapi dampaknya itu pada produktivitas produsen-produsen yang bikin kaca, yang bikin genteng, yang bikin toiletries, yang bikin macem-macem mungkin lebih dari 20-30 kali ya produk yang akan ikut terdorong kalau KPR-nya itu laku,” ujar Jahja Setiaatmadja seperti Olenka kutip, Jumat (21/2/2025).

Proyek pembangunan rumah yang tersebar di berbagai daerah juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Para pekerja yang terlibat dalam proyek ini membutuhkan makan dan kebutuhan sehari-hari lainnya, yang pada akhirnya menghidupkan perekonomian lokal. 

Baca Juga: Mengenal Pemikiran Jahja Setiaatmadja: Pentingnya Investasi untuk Masa Depan

Oleh karena itu, menurut Jahja,  KPR tidak hanya memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah, tetapi juga berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, baik di sektor industri maupun ekonomi daerah.

“Sebab itu, produk konsumen ini adalah ujung tombak untuk kita membantu mendorong ekonomi kita apalagi kalau kita lihat ya, proyek-proyek baru tersebar di pelbagai daerah. Pada saat pembangunan, perlu tenaga kerja, perlu makan, mereka yang kerja perlu makan. Nah di situ menghidupkan ekonomi daerah,” imbuhnya.