Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengajak generasi muda untuk siap menghadapi kenyataan. Ia mengatakan, generasi muda harus berani mengambil kesempatan di tiap kemungkinan yang ada.

Dalam sebuah video yang dikutip Olenka pada Minggu (22/09/2024), orang nomor satu di BCA itu memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada di depan. Ia meyakini mahasiswa untuk tidak terpaku kepada satu profesi saja.

"Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sejak Anda kuliah. Dari hal ini, Anda harus melihat ke depan itu ada beberapa kemungkinan-kemungkinan: apakah Anda masuk ke profesi-profesi tertentu, seperti Akuntan, Hukum, Dokter, dan bidang-bidang yang spesialis? Apakah Anda mau menjadi Pegawai Negeri misalnya?" kata Jahja Setiaatmadja.

Baca Juga: Begini Pandangan Jahja Setiaatmadja soal Ancaman AI ke Profesi Manusia

Menurutnya, banyak sekali orang di luar sana yang mau mengembangkan kariernya di pegawai negeri. Pria kelahiran 14 September 1955 itu juga melanjutkan kemungkinan-kemungkinan profesi yang diemban lainnya.

"Apakah Anda juga mau masuk swasta? Apa tidak menutup kemungkinan juga Anda menjadi entrepreneur?" tanyanya.

Pasalnya, dari kacamata Jahja, pendidikan formal saat ini hanya berfokus pada "profesional profession". Padahal, untuk mengembangkan potensi diri tidak hanya dapat dilakukan di satu bidang profesi saja.

"Nah, kadang-kadang memang ya, di pendidikan formal, kita diarahkan untuk menjadi profesi yang "profesional profession". Padahal di dalam kenyataan hidup juga kita harus setiap saat siap kalau ada kesempatan dan kalau ada kemungkinan," terangnya.

Jahja melanjutkan bahwa saat ini banyak lahir profesi baru yang bisa menjadi ladang kesuksesan, namun acapkali dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Berawal dari Tukang Kaset, Yuk Intip Kisah Sukses Bos BCA Jahja Setiaatmadja

"Bukan tidak mungkin ada youtubers-youtubers yang sukses, ada tiktokers-tiktokers yang sukses, ada yang membuat startup-startup yang bercita-cita menjadi unicorn, menjadi decacorn," ungkapnya.

Kendati demikian, Jahja berpesan, penting untuk memiliki optimisme terhadap masa depan, namun tetap harus mengukur diri dan berhati-hati.

"Tapi sekarang hati-hati, banyak juga startup yang menjadi popcorn. Nah, dari situ Anda bisa belajar bahwa Anda perlu punya semangat, tapi Anda juga perlu betul-betul yakin apa yang Anda tempuh," tutupnya.