PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menggandeng para pelaku inovasi muda untuk melahirkan solusi yang berkelanjutan, guna menjawab tantangan perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi yang menghantui masyarakat pesisir. Melalui program Pelindo Responsible Innovation for Sustainable Empowerment (Pelindo RISE), perusahaan, Pelindo berupaya mengubah pendekatan tanggung jawab sosial menjadi ruang kolaborasi antara korporasi dan komunitas.

Puncak program bertajuk “The Anchor Day” digelar di Pelindo Tower, Jakarta, Senin (13/10). Enam startup terpilih mempresentasikan gagasan mereka di hadapan dewan kurator yang terdiri atas jajaran direksi dan manajemen Pelindo. Mereka mengangkat isu yang berkenaan dengan tiga sektor utama, yaitu Port Tourism, Sustainable Farming/Fisheries, dan Blue Carbon, di mana ketiganya beririsan dengan misi pembangunan berkelanjutan. 

Baca Juga: Hingga Agustus 2025, Efisiensi dan Sinergi Dongkrak Kinerja Positif PT Pelindo Solusi Logistik

Baca Juga: Pelindo Perkuat Desa Penglipuran sebagai Model Wisata Berkelanjutan

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, menyebut program ini sebagai tonggak baru pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. 

“Melalui ide-ide inovasi dari para startup, kami ingin memastikan program TJSL Pelindo tidak sekadar berhenti pada kegiatan filantropi, tetapi menjadi wadah penciptaan solusi yang benar-benar menjawab tantangan masyarakat pesisir,” ujarnya di Jakarta.

Enam startup yang tampil adalah CarbonEthics dan Wastehub dari sektor Blue Carbon, MYCL dan Ijo dari Sustainable Farming/Fisheries, serta Alterstay dan Find Dolan dari sektor Port Tourism. Setiap tim menampilkan rancangan inovasi yang berpotensi menghadirkan lapangan kerja hijau, pengelolaan limbah yang lebih efisien, serta model wisata berbasis komunitas yang inklusif.

Program PRISE menjadi bagian dari strategi Pelindo untuk menciptakan ekosistem inovasi di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir. Selain mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 13 (penanganan perubahan iklim), dan SDG 14 (ekosistem laut), upaya ini juga selaras dengan visi Pelindo menjadi operator pelabuhan kelas dunia yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

“Melalui ide inovasi dari pihak eksternal seperti startup, kami ingin mencari jawaban atas tantangan yang muncul dalam organisasi sekaligus memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat,” jelas Lilyana.

Dia berharap, program ini bisa melahirkan model inovasi sosial baru yang bisa direplikasi di berbagai daerah pesisir di Indonesia, sekaligus menjadi penghubung dunia usaha dengan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.