Indonesia dan Jerman memperkuat kolaborasi dalam rangka menyediakan jalur yang adil dan etis bagi masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. Komitmen tersebut ditandai dengan dialog tingkat tinggi dan peresmian dua program baru.
Pusat Informasi Terpadu untuk Migrasi, Vokasi, dan Pembangunan Indonesia (MOVE-ID), yang diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), dibuka secara resmi di Bandung dan Mataram. Di Bandung, Goethe-Institut Indonesien memprakarsai Sentra Kompetensi Asia Tenggara untuk Migrasi Tenaga Kerja Ahli ke Jerman (KSM). Kehadiran kedua program tersebut diperkuat dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara GIZ dan Goethe-Institut Indonesien.
Baca Juga: Siapkan Talenta Digital, Bibit dan Sekolah Vokasi UNS Jalin Kerja Sama
"Tantangan demografi Jerman dan angkatan kerja Indonesia yang muda dan terampil membuka kesempatan untuk menciptakan kemitraan kukuh yang didasarkan atas rasa saling menghormati, serta tanggung jawab dan tujuan bersama," kata Y.M. Ina Lepel, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Kamis (26/6/2025).
"Meningkatkan kualitas hidup dan pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia, serta memastikan mereka mendapatkan hak-haknya dengan baik, merupakan tanggung jawab bersama. Kolaborasi lintas negara penting untuk memastikan agar negara pemberi dan penerima tenaga kerja semakin tangguh, terhubung dengan baik, dan siap menghadapi peluang maupun tantangan bersama di masa depan," ujar Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.
Dialog tingkat tinggi diikuti dengan peresmian Pusat Informasi Terpadu untuk Migrasi, Vokasi, dan Pembangunan Indonesia (MOVE-ID) di Bandung dan Mataram. MOVE-ID merupakan bagian dari program global Pusat Migrasi dan Pembangunan (ZME), yang diimplementasikan oleh GIZ atas nama BMZ.
Bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), MOVE-ID menyediakan layanan konsultasi bagi orang-orang yang berminat melakukan migrasi tenaga kerja reguler ke Jerman dan Eropa, ataupun di dalam kawasan Asia dan Asia Tenggara, serta bagi mereka yang kembali ke Indonesia dan memerlukan dukungan terkait reintegrasi sosial dan ekonomi. Layanan konsultasi ini memungkinkan mereka untuk secara tepat dan sadar mengambil keputusan mengenai migrasi berdasarkan informasi yang memadai.
"Dalam rangka memaksimalkan manfaat migrasi untuk pembangunan berkelanjutan serta meminimalkan potensi risikonya, MOVE-ID bertekad menyediakan layanan yang andal di seluruh Indonesia dengan membangun jaringan yang kuat dengan melibatkan mitra lokal, organisasi masyarakat sipil, asosiasi bisnis, dan organisasi multilateral," ujar Hans-Ludwig Bruns, Direktur GIZ untuk Indonesia & ASEAN.
Di Grha Kompas Bandung, Sentra Kompetensi Asia Tenggara untuk Migrasi Tenaga Kerja Ahli ke Jerman (KSM) yang diprakarsai Goethe-Institut Indonesien juga diresmikan. KSM akan mengoordinasikan semua aktivitas terkait tenaga kerja terampil di Asia Tenggara dari lokasinya di Bandung, serta menyediakan dukungan yang andal bagi para mitra sepanjang proses migrasi tenaga kerja terampil dan peserta pelatihan yang hendak ke Jerman. Aktivitas yang ditawarkan meliputi kursus bahasa, pengembangan kurikulum, dan sesi informasi.
Constanze Michel, Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, menjelaskan, "Melalui KSM, Goethe-Institut menawarkan dukungan terpercaya untuk orang-orang di Indonesia yang hendak mengejar masa depan profesional di Jerman dengan layanan yang transparan dan mudah diakses, seperti kursus bahasa, persiapan antarbudaya, serta bimbingan karier."