PT Hartadinata Abadi Tbk menandatangani Addendum Kedua atas perjanjian fasilitas kredit modal kerja pada 23 Juli 2025 bagi perusahaan dan anak usahanya, PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA), dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perpanjangan fasilitas ini merupakan kelanjutan dari dukungan pembiayaan yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan dengan kode saham HRTA ini sebesar Rp2.4 trilun dan GHA yang menjalankan bisnis gadai emas senilai Rp300 miliar. Dengan addendum ini, jangka waktu fasilitas kredit keduanya diperpanjang dari 23 Juli 2025 menjadi 23 Juli 2026.
Baca Juga: Naik 44,60% Laba Hartadinata Abadi Capai Rp442,18 Miliar di 2024
"Kepercayaan yang telah kembali diberikan oleh Bank Mandiri ini merupakan buah dari kinerja kami yang solid dan terus bertumbuh. Fasilitas kredit ini akan mendukung pengelolaan dan pelaksanaan strategi penguatan dan pertumbuhan usaha di masa yang akan datang," ujar Corporate Secretary HRTA, Ong Deny, dikutip Selasa (29/7/2025).
Di sisi lain, HRTA juga menunjukkan komitmen serius terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan sesuai dengan standar global. Pada Mei 2025, HRTA telah berhasil menyelesaikan proses audit Responsible Gold Guidance (RGG) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh London Bullion Market Association (LBMA). Hasil audit menyatakan bahwa HRTA telah memenuhi seluruh persyaratan RGG, menjadikannya satu langkah lebih dekat dalam memperoleh sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas (refinery) miliknya. Sertifikasi ini ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan bagian penting dari visi jangka panjang perusahaan. "Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dilihat dari sisi finansial, tapi juga dari integritas rantai pasok. Sertifikasi LBMA merupakan prioritas strategis yang mencerminkan komitmen kami terhadap praktik sourcing bahan baku yang bertanggung jawab," ungkapnya.
Sementara itu, hingga pertengahan tahun ini, HRTA telah berhasil merealisasikan 56% dari target penjualan tahun 2025, meningkat sebesar 82% dibandingkan Semester 1 di 2024. Hal ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk emas di pasar domestik. Dukungan pembiayaan dari perbankan nasional seperti Bank Mandiri memberikan kepercayaan tambahan bagi HRTA dalam memperluas jangkauan bisnis dan menjaga likuiditas.
"Kemitraan berkelanjutan dengan institusi keuangan seperti Bank Mandiri menjadi fondasi penting dalam strategi pertumbuhan kami. Perpanjangan fasilitas ini akan mendukung operasional, khususnya di segmen gadai yang terus tumbuh," tambah Sandra.
Untuk tahun 2025 ini, HRTA menargetkan pendapatan sebesar Rp26,8 triliun, laba usaha senilai Rp1,45 triliun, dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp602 miliar. Proyeksi ini disusun dengan mempertimbangkan tren industri emas yang dinamis, kondisi makroekonomi, serta efisiensi internal yang terus ditingkatkan.