Berbicara tentang perhiasan sendiri, Happy Salma pun kini dikenal sukses sebagai pebisnis perhiasan lewat brand Tulola Jewelry.
Adapun, Tulola Jewelry sendiri terinspirasi oleh sejarah, keberagaman, dan karya sastra Indonesia. Nilai-nilai ini diwujudkan dalam setiap koleksi perhiasan yang mengangkat kisah, mitos, serta semangat kekayaan ibu pertiwi.
"Saya memiliki brand perhiasan Tulola dan kami memiliki concern yang sama dengan Bakti BCA untuk bagaimana membuat karya-karya dari desa binaan, seperti Desa Taro di Bali bisa terus lestari, up to date, dan mendapatkan marketnya di Indonesia," ungkap Happy Salma.
Produk-produk Tulola sendiri, lanjut dia, menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, seperti emas murni dan berlian, yang diolah oleh para pengrajin lokal dengan keahlian tradisional.
Sebagai bagian dari upayanya mempromosikan nilai-nilai nusantara, Tulola Jewelry pun sering menghadirkan karya yang menggambarkan keindahan tradisi Indonesia. Selain itu, Tulola Jewelry menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan perempuan dengan mempekerjakan 60% karyawan perempuan.
Dan, dalam kolaborasi kali ini, lanjutnya, Tulola bersama Bakti BCA menggandeng seniman lokal, yakni I Made Suama dari Desa Binaan Taro di Bali untuk menghasilkan desain perhiasan yang kental dengan tradisi lokal masyarakat Bali. Karya-karya perhiasan 100% dikerjakan olah tangan seniman lokal.
“Kami menyebut para seniman ini Pahlawan Budaya yang menghasilkan karya-karya yang terinspirasi dari alam dan warisan leluhur. Para seniman ini mampu menginterpretasikan tradisi ke dalam sebuah karya dan kami juga customer Tulola sangat menghargai karya-karya tersebut," tandasnya.