Dunia maya kini tengah dihebohkan dengan kabar generasi beta yang akan memulai tahun pertama kelahirannya pada 2025 mendatang. Ini menandakan, 2024 menjadi tahun terakhir bagi generasi Alpha. Gen Alpha yang kini didominasi usia anak-anak, akan “menyerahkan estafet” ke generasi berikutnya, seiring menghitung waktu berakhirnya 2024 yang tinggal dalam hitungan minggu.

Menjadi generasi ketujuh, Gen Beta akan memulai kelahirannya pada 2025 hingga 2039 mendatang. Diberi nama Generasi Beta, karena nama “Beta” sendiri diambil dari runtutan alfabet Yunani, di mana setelah “Alpha” adalah “Beta”. 

Generasi sebelumnya, sudah menggunakan huruf terakhir dari abjad Romawi, yakni Gen Z. Sehingga, penamaan Generasi Alpha — kemudian nanti dilanjutkan dengan Gen Beta — mengikuti pola abjad Yunani. Itu berarti, setelah Gen Beta, akan muncul generasi selanjutnya yang diberi nama Gen Gamma, Gen Delta, dan seterusnya.

Baca Juga: Mengintip 7 Kelebihan yang Dimiliki Gen Z, Salah Satunya Melek Teknologi!

Menukil dari laman ABCNews, futuris Mark McCrindle mengatakan, Generasi Beta akan ditandai oleh integrasi teknologi yang signifikan dan apresiasi yang kuat terhadap keberagaman. 

Mereka diprediksi tumbuh dalam lingkungan yang semakin terbuka terhadap perubahan dan penerimaan, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu, inklusivitas, serta kemampuan beradaptasi dengan dunia yang terus berkembang.

Generasi Beta dinilai akan menjadi generasi yang berbeda dari sebelumnya. Pendidikan mereka para Gen Beta di dunia yang terus berkembang membuat mereka berbeda dari generasi sebelumnya, terutama dalam cara mereka berinteraksi dengan teknologi, menyikapi isu lingkungan, hingga memandang inklusivitas.

Berikut ini beberapa karakteristik penentu yang diharapkan membentuk Generasi Beta seperti disadur dari laman Wokewaves.

1. Melek Teknologi

Generasi Beta akan membawa kelahiran digital ke tingkat yang lebih tinggi. Sejak lahir, mereka akan tenggelam dalam lingkungan di mana kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan robotika canggih bukan hanya sekadar konsep, tetapi juga alat sehari-hari. Generasi ini kemungkinan akan melihat konektivitas berkelanjutan, rumah pintar, dan realitas virtual sebagai komponen standar kehidupan. 

Teknolog pendidikan Dr. Sarah Benson memperkirakan, Generasi Beta akan menganggap teknologi digital sebagai bagian mendasar dari keberadaan mereka, seperti listrik bagi generasi sebelumnya.

Interaksi Gen Beta dengan teknologi akan intuitif dan lancar, mengintegrasikan realitas tertambah dalam pendidikan, ruang kerja virtual untuk kolaborasi, dan bahkan mungkin mengaburkan batas antara dunia fisik dan digital dengan cara yang baru mulai kita jelajahi.

2. Pengelolaan Lingkungan yang Terpadu

Bagi Generasi Beta, pelestarian lingkungan akan menjadi lebih dari sekadar tugas; itu akan menjadi bagian integral dari gaya hidup mereka. Dibesarkan di masa krisis iklim, mereka akan menjadi garda terdepan dalam mengadopsi dan memajukan praktik berkelanjutan. 

Sekolah kemungkinan akan mengintegrasikan pendidikan lingkungan sebagai mata pelajaran inti, seperti matematika atau sains. Para individu muda ini akan menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi baru untuk perlindungan lingkungan, termasuk teknik daur ulang tingkat lanjut, sistem energi terbarukan, dan perencanaan kota berkelanjutan. 

“Generasi Beta akan memperjuangkan inovasi ramah lingkungan sebagai pendekatan utama untuk memecahkan masalah, didorong oleh kebutuhan dan difasilitasi oleh kenyamanan mereka dengan teknologi yang sedang berkembang,” kata Ilmuwan lingkungan Dr. Emily Rodriguez.

Baca Juga: 3 Keunggulan Entrepreneurship Generasi Baby Boomers

3. Era Baru Inklusivitas

Generasi Beta kemungkinan akan mewarisi dunia yang lebih beragam dan saling terhubung dari sebelumnya, berkat upaya Gen Z dan Milenial sebelumnya dalam mendobrak prasangka lama dan menumbuhkan budaya penerimaan. Generasi ini akan tumbuh dalam masyarakat di mana keberagaman ras, gender, seksualitas, dan gaya hidup tidak hanya diterima tetapi juga dirayakan. 

“Generasi Beta diperkirakan akan menjadi generasi yang paling inklusif, di mana keberagaman tidak hanya diakui tetapi juga dihargai,” kata sosiolog Dr. Michael Thompson. 

Kebijakan dan praktik mereka mungkin secara alami condong ke arah mempromosikan kesetaraan dan keadilan, yang mencerminkan kematangan norma sosial yang memprioritaskan empati dan rasa hormat daripada sekadar toleransi.

4. Pendidikan dan Jalur Karier

Pengalaman pendidikan Generasi Beta akan sangat personal, memanfaatkan AI dan analisis data untuk menyesuaikan pembelajaran dengan preferensi dan kelebihan masing-masing individu. 

Pendekatan yang sangat disesuaikan ini akan membantu mengembangkan potensi setiap anak, mengakomodasi kecepatan dan gaya belajar yang berbeda, dan berpotensi membentuk kembali konsep ruang kelas dan kurikulum. 

Saat mereka bertransisi ke dunia kerja, karier mereka mungkin juga mencerminkan personalisasi ini, dengan banyak yang memilih jalur yang memadukan disiplin ilmu atau menciptakan yang baru sepenuhnya.

5. Inovasi Kesehatan dan Umur Panjang

Kemajuan dalam teknologi medis, bersama dengan peningkatan fokus pada kesehatan pribadi, dapat menyebabkan Generasi Beta menikmati hidup yang lebih panjang dan lebih sehat daripada pendahulu mereka. Pengobatan pencegahan kemungkinan akan menjadi norma, dengan pemantauan kesehatan rutin dan perawatan yang dipersonalisasi secara genetik menjadi hal yang umum. 

Generasi ini dapat menjadi yang pertama yang memperoleh manfaat besar dari terobosan dalam genomik, bioteknologi, dan pengobatan yang dipersonalisasi, yang berpotensi mengurangi prevalensi penyakit kronis dan memperpanjang umur sehat.

Generasi Beta siap menjadi kekuatan transformatif, dilengkapi dengan perangkat dan etos untuk mengatasi kompleksitas dunia yang terus berkembang pesat. Karakteristik unik mereka tidak hanya akan menentukan identitas generasi mereka, tetapi juga menetapkan tolok ukur baru dalam penggunaan teknologi, tanggung jawab lingkungan, inklusivitas, pendidikan, dan kesehatan.

Bagaimana generasi Beta nantinya akan membentuk masa depan? Apakah mereka akan melampaui inovasi yang ditunjukkan generasi sebelumnya? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, akhir tahun 2024 bukan hanya penanda waktu, tetapi juga babak baru dalam sejarah kemanusiaan.