PT Bank Mega Syariah (Bank Mega Syariah) mengumumkan kerja sama dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), perusahaan manajer investasi dengan total dana kelolaan Rp102,2 triliun (per Juni 2024), untuk menyediakan produk investasi reksa dana syariah bagi nasabah Bank Mega Syariah. 

Rasmoro Pramono Aji (Oney), Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, berharap, reksa dana syariah dari MAMI dapat memberikan alternatif investasi yang lebih beragam bagi nasabah Bank Mega Syariah sekaligus mendukung pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia.

Baca Juga: Maybank Umumkan Investasi Strategis di Grup Modalku

"Dengan diluncurkannya produk reksa dana syariah ini, kami dapat memfasilitasi nasabah yang memiliki beragam kebutuhan dalam pengelolaan keuangannya. Selain itu, produk reksa dana ini juga dapat meningkatkan brand image, loyalitas, serta pangsa pasar baru yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap pendapatan bank," ujar Oney, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Sementara itu, Justitia Tripurwasani selaku Direktur dan Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI mengaku senang pihaknya bisa menjadi bagian dari perjalanan baru Bank Mega Syariah dalam menghadirkan solusi alternatif investasi reksa dana syariah bagi nasabah Bank Mega Syariah.

"MAMI memiliki variasi reksa dana syariah yang beragam, dari reksa dana syariah pasar uang yang cocok bagi investor konservatif, reksa dana syariah sukuk, hingga reksa dana syariah saham, baik onshore maupun offshore, bagi investor berkarakter agresif. Kami juga memiliki beberapa reksa dana syariah dengan fitur dividen sehingga dapat dijadikan alternatif diversifikasi income bagi investor," ucapnya.

Kolaborasi bersama Bank Mega Syariah ini menjadikan jumlah mitra distribusi MAMI berjumlah 37 yang terdiri dari 25 mitra bank dan 12 mitra non-bank. Manulife menghadirkan enam reksa dana syariah unggulan, yaitu:

  • Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) di kelas aset pasar uang;
  • Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI) di kelas aset sukuk;
  • Manulife Syariah Sektoral Amanah kelas A (MSSA Kelas A) di kelas aset saham onshore;
  • Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS Kelas A3 (MANSYAG Kelas A3);
  • Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS kelas A1 (MAGOLD Kelas A1); dan
  • Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) di kelas aset saham offshore.

MSSI dan MANSYAG Kelas A3 memiliki fitur dividen berkala. Pemasaran reksa dana syariah ini bisa diperoleh melalui 14 Kantor Priority Banking Center dan 26 Kantor Cabang Satelit Mega Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia. Oney menjelaskan, dalam memasarkan reksa dana syariah ini, Bank Mega Syariah menargetkan seluruh nasabahnya baik dari segmen priority banking maupun general banking, termasuk nasabah baru dan existing.

Sebagai salah satu instrumen investasi di pasar modal, total dana kelolaan reksa dana syariah di Indonesia tercatat sebesar Rp44,9 triliun (Data Otoritas Jasa Keuangan, per Juni 2024), tumbuh sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Menurut Oney, potensi reksa dana syariah Indonesia yang masih besar dan juga reputasi MAMI di industri reksa dana Indonesia membuat pihaknya optimis dapat menarik nasabah yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan bank, khususnya melalui fee based income.

Per Juni 2024, fee-based income (FBI) dari aktivitas funding Bank Mega Syariah tumbuh signifikan sebesar 20% secara year-on-year (yoy). Salah satu FBI dari aktivitas pemasaran di Bank Mega Syariah berasal dari produk wealth management, khususnya bancassurance. FBI dari bancassurance meningkat sebesar 38,57 % (yoy) pada Juni 2024.