Gelaran rutin Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) ke-22 tahun 2024 resmi dibuka pada Jumat, 10 Mei 2024. Pameran bisnis sekaligus ajang edukasi ini akan diadakan selama tiga hari hingga 12 Mei 2024 mendatang di Jakarta International Expo (JIEXPO, Kemayoran) Hall D2. Opening Ceremony FLEI ke-22 tahun 2024 dihadiri oleh perwakilan sejumlah institusi yang terlibat dalam gelaran ini, yakni Panorama Media selaku penyelenggara, Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) RI.
Dalam sambutannya, Royanto Handaya selaku Presiden Direktur Panorama Media menjelaskan bawa FLEI tahun ini membawa semangat baru. Tidak hanya menjadi ajang pertemuan antaran buyers dan sellers, FLEI ingin menjadi tempat menumbuhkan wawasan mendalam bagi para calon entrepreneur. Atas dasar itulah, Connecting Business dipilih menjadi tagline tahun ini.
Baca Juga: Jelajahi Peluang Bisnis Lewat Franchise & License Expo Indonesia 2024, Catat Tanggalnya!
"FLEI ingin menampung seluruh spektrum dan peluang usaha di dalam satu platform, menjadi business show, melalui lima kategori peluang bisnis, yakni waralaba, business opportunity (BO), IP license, reseller distributor, dan retail solutions. Harapan kami, FLEI bisa memberikan wawasan baru sekaligus memberikan update terkini mengenai dunia waralaba Indonesia dan menumbuhkan peluang usaha baru di Indonesia," terangnya pada Jumat, 10 Mei 2024.
Menghadirkan lebih dari 200 brands, FELI diharapkan mampu membuka peluang bisnis lebih besar dengan menumbuhkan banyak entrepreneur di Indonesia yang sampai saat ini masih minim. Harapannya, waralaba dalam negeri bisa menjadi tuan di rumah sendiri.
"Bisnis waralaba memberikan kontribusi terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan SDM. Dengan pertumbuhan ekonomi di tahun ini sebesar 5,2 persen, kontribusi sektor perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha tahun 2023 sebesar 12,94% dan neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2023 surplus sebesar US$36,91 miliar," terang Levita G. Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI).
Dirinya pun berharap, bisnis waralaba makin berkembang. Levita mendorong naik-kelasnya beragam business opportunity (BO) menjadi bisnis waralaba yang legal dengan kepemilikan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).
Sementara itu, data Kemendag menunjukkan perkembangan positif bisnis waralaba di Indonesia. Terjadi pertumbuhan waralaba Indonesia sebesar 5% dari tahun sebelumnya. Sampai 6 Mei 2024, pemberi waralaba dalam negeri tercatat sebanyak 145 STPW. Jumlah tersebut lebih besar dari pemberi waralaba luar negeri sebanyak 141 STPW.
"Adapun persebaran bisnis waralaba masih terpusat di Pulau Jawa dengan Jakarta masih mendominasi, disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Bidang usaha yang paling banyak diwaralabakan meliputi Food and Beverages (FnB) sebanyak 47,92%; ritel 15,28%; jasa pendidikan nonformal 10,42%; jasa kecantikan dan kesehatan 10,42%; laundry 6,25%; dll. yang meliputi jasa biro perjalanan, perdagangan properti, hotel, karaoke, otomotif, serta jasa perawatan dan perbaikan elektronik," terang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag RI.
Baca Juga: Mendag Inggris Usul Kerja Sama Energi Bersih ke Menko Airlangga
Mendag juga menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun 2024 yang tergolong stabil dengan mencapai pertumbuhan sekitar 5,17%. Permintaan domestik industri pengolahan dan perdagangan menjadi sumber utama pertumbuhan inflasi umum Indonesia sebesar 2,57%, dinilai cukup terkendali dan terjaga.
"Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) berada di level 123,8, mengonfirmasi pengendalian inflasi yang cukup baik meskipun sempat mengalami kenaikan; belanja konsumen juga berada pada level positif, yaitu 46,9, sejalan dengan momen Ramadan dan Idulfitri; serta Indeks Penjualan Riil berada di level positif sebesar 3,5. Secara umum, dunia usaha menampilkan tren pertumbuhan," terang Zulhas.
Dirinya menekankan bahwa waralaba merupakan solusi memulai bisnis dengan aman untuk para pemula. Kemendag pun mengimbau kepada para calon pelaku usaha agar memahami seluk beluk bisnis yang akan digeluti sebelum memutuskan berbisnis atau berinvestasi menggunakan prinsip 2L, yakni legal dan logis.
"Pilh jenis usaha pada perusahaan yang telah memiliki izin usaha waralaba atau STPW; jangan terburu-buru membayarkan sejumlah uang dengan tawaran promosi yang berlebihan; cermati jenis usaha yang ditawarkan dengan teliti agar tidak terjebak pada investasi bodong. Selain itu, masyarakat dapat melakukan konsultasi bisnis kepada Kemendag perihal legalitas bisnis waralaba," tekannya.
Dengan misi menambah jumlah entrepreneur di Indonesia yang akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional, Kemendag memberi dukungan penuh pada perhelatan FLEI ke-22. Kemendag juga mempunyai target menarik sebanyak-banyaknya business opportunity (BO) agar berkembang menjadi waralaba.