Di saat yang sama, Playtomic bersama Monitor Deloitte memproyeksikan jumlah lapangan padel global akan mencapai 85.000 pada 2026, atau dua kali lipat dari jumlah saat ini. Angka-angka ini mengirimkan sinyal kuat bagi investor dan operator, permintaan pasar yang solid, berkelanjutan, serta efisiensi monetisasi yang melampaui rata-rata pasar baru.

Dmitry menegaskan bahwa dampak pembangunan fasilitas olahraga raket tidak berhenti pada aktivitas bermain semata.

“Ketika satu lapangan padel dibangun, yang bergerak bukan hanya pemainnya, tetapi ekonomi sekitarnya. Indonesia berada di titik percepatan pertumbuhan olahraga raket. Yang terjadi bukan hanya peningkatan jumlah pemain, tetapi lahirnya industri baru dengan potensi ekonomi yang sangat besar. Kami membangun bukan hanya klub olahraga, tetapi ekosistem olahraga raket terbesar di Indonesia yang menghubungkan coaching, communities, facilities, dan digital platforms,” jelasnya.

Didirikan pada 2017 sebagai platform digital untuk menghubungkan komunitas olahraga raket, Liga.Tennis berkembang pesat menjadi salah satu jaringan klub olahraga raket dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Sejak membuka klub fisik pertamanya di Bali pada 2019, Liga.Tennis telah melayani pemain dari berbagai tingkat kemampuan. Klub ini juga sempat menarik perhatian dunia internasional dengan kunjungan Novak Djokovic, pemegang rekor 24 gelar tunggal Grand Slam, saat berada di Bali pada tahun yang sama.

Saat ini, Liga.Tennis mengoperasikan enam klub di Bali dan satu klub di Sumba, Nusa Tenggara Timur, dengan tingkat okupansi mencapai 85 persen. Seluruh fasilitas dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan rekreasi sekaligus pengembangan keterampilan, mulai dari tenis, padel, squash, pickleball, sekolah tenis, hingga community courts.

Dengan basis pengguna yang terus bertumbuh dan mendekati 100.000 pengguna di Liga App, perusahaan melihat kombinasi populasi besar, pertumbuhan kelas menengah, serta keterbatasan suplai sebagai peluang strategis.

Dalam satu dekade ke depan, Liga.Tennis menargetkan ekspansi hingga 77 klub di Indonesia dan pasar regional, mempertegas posisinya di tengah percepatan industri olahraga raket nasional.

Baca Juga: La Roche-Posay UV Open 2025: Saat Tenis dan Edukasi Kulit 'Bertemu' di Bawah Matahari