Perjalanan Karier

Jauh sebelum terjun ke panggung hiburan Tanah Air, siapa sangka pria bertato itu pernah bekerja menjadi karyawan asuransi di suatu perusahaan. Ia juga pernah bekerja di bidang periklanan. Namun seiring berjalannya waktu, ia justru banting setir dan mulai menjajaki kariernya di dunia entertainment. 

Tepatnya, ketika diajak oleh kedua temannya, yakni Rako Prijanto dan Rudi Soedjarwo. Kala itu, Tora Sudiro diajak untuk bermain dalam film berjudul Tragedi yang dirilis pada awal 2000-an. Namun, sebelumnya ia lebih dulu tampil sebagai model dari sampul depan majalah Hai bernomor empat puluh enam untuk edisi 14-20 November 1989. 

Namanya pun mulai dikenal ketika ia memerankan film Arisan! yang tayang pada 2003. Berkat film tersebut, Tora Sudiro mendapatkan penghargaan Piala Citra sebagai Aktor Pemeran Utama Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2004.

Seiring popularitasnya meningkat, Tora Sudiro mulai banyak membintangi film-film layar lebar. Beberapa di antaranya adalah Janji Joni (2005), Nagabonar Jadi 2 (2007), dan Laskar Pelangi (2008) yang semakin mengukuhkan namanya di dunia akting. Ia juga tampil dalam film komedi populer seperti Quickie Express (2007) dan Cek Toko Sebelah (2016).

Pada 2016, Tora mendapat perhatian besar saat memerankan Indro di Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan kembali mengulang perannya di sekuel berikutnya. Ia kemudian terus aktif dengan deretan proyek lainnya seperti Pretty Boys (2019), Miracle in Cell No. 7 (2022), dan Pasutri Gaje (2024).

Baca Juga: Mengintip Profil dan Perjalanan Karier Komika Rigen Rakelna

Di tahun-tahun terbaru, Tora masih produktif. Ia membintangi film seperti GJLS: Ibuku Ibu-Ibu (2025), Kang Mak x Nenek Gayung (2025), dan Tukar Takdir (2025).

Selain dunia film, Tora juga semakin dikenal berkat perannya dalam sebuah acara televisi Extravaganza yang tayang pada 2004 silam. Setelahnya, ia banyak menjadi host di acara-acara televisi. 

Salah satunya, Malam-Malam bersama Surya Insomnia dan Dita Fakhrana.  Ia juga tampil dalam acara sketsa komedi Main Hakim Sendiri yang ditayangkan lewat saluran TV NET, dan berperan sebagai seorang satpam pengadilan.

Selain itu, Tora Sudiro juga pernah terlibat dalam dunia teater. Ia tampil dalam dua produksi panggung, yaitu Operet Bobo: Penculikan Pangeran Pollux (2005) dan Mahadaya Cinta (2005).