Presiden Joko Widodo diisukan bakal bergabung ke Partai Golkar setelah purna tugas pada Oktober 2024 mendatang. Kabar merapatnya Jokowi ke partai politik berlambang pohon Beringin itu bergulir liar di tengah hubungannya dengan PDI Perjuangan yang semakin berjarak akhir-akhir ini.
Kabar tersebut mendapat respon bergam, bahkan sejumlah senior Golkar berbeda pandangan terkait hal itu, banyak yang bersedia membukakan pintu dan menerima kedatangan Jokowi dengan suka cita, namun ada pula yang bersikap sebaliknya.
Jusuf Kalla Beri Persyaratan Jadi Ketum Golkar
Kabar bergabungnya Jokowi ke Golkar langsung direspons senior Golkar Jusuf Kalla, wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu mengatakan siapapun bisa bergabung ke Golkar, meski demikian dia memastikan masuk Golkar juga tidak mudah dilakukan, harus ada persyaratan yang dipenuhi.
Baca Juga: Dua Pemeran Dirty Vote Soroti Hak Angket: Pemilu Bisa Diulang tanpa Ada Proses di MK
"Ya, semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat. Bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh," kata Jusuf Kalla dilansir Olenka.id Selasa (5/2/2024)
Jusuf Kalla melanjutkan, untuk mendapat jabatan dalam Partai Golkar pendatang baru termasuk Jokowi mesti menjadi kader biasa dalam rentang waktu tertentu, mereka tak punya jabatan dan tak punya kuasa apa pun, tak hanya itu untuk masuk ke jajaran elite partai kader Golkar kata Jusuf Kalla harus menjadi pengurus partai minimal selama lima tahun.
"Kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya pengurus," tegasnya.
Janji Posisi Strategis Buat Jokowi
Berbeda dengan Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengaku pihaknya sangat senang mendengar kabar bergabungnya Jokowi ke Golkar.
"Ya memang Partai Golkar itu terbuka untuk semua orang bergabung dan tentunya partai ini mempunyai konstitusi internal dalam bentuk AD/ART dan peraturan-peraturan pelaksananya yang harus ditaati oleh semua kader tanpa terkecuali," kata Mekeng.
"Oleh karena itu kami senang jika Pak Jokowi ingin bergabung melalui proses yang konstitusional dari Partai Golkar," tambahnya.
Mekeng mengatakan, jika isu bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar itu benar adanya, maka yang bersangkutan bisa mendapatkan jabatan strategis dalam kepengurusan partai, hal ini dipercayakan kepada Jokowi berkat pengalamannya selama 10 tahun menjadi presiden.
"Ya tentunya di posisi yang strategis dan terhormat karena beliau adalah pemimpin republik ini selama 10 tahun," ungkapnya.
Respons Jokowi
Desas desus bergabung ke Partai Golkar sudah dikonfirmasi langsung kepada Presiden Jokowi, namun kepala negara tak memberi jawaban.
Baca Juga: Menakar Peluang Anies Baswedan di Pilgub DKI Setelah Pilpres 2024
Jokowi hanya tersenyum mendengar pertanyaan awak media terkait hal itu ketika jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sebelum berangkat ke Australia pada Senin (4/3/2024). Jokowi lantas beranjak pergi tanpa memberikan sepatah kata pun.