Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang tengah melanda Palestina, khususnya di Gaza. Ia mengaku sedih melihat penderitaan rakyat sipil yang tak bersalah, terutama perempuan dan anak-anak, yang menjadi korban konflik berkepanjangan tersebut.

“Sulit membayangkan di era modern seperti sekarang masih terjadi pembantaian manusia. Di satu sisi, manusia bisa pergi ke bulan dan ke Mars, tapi di sisi lain masih ada tragedi kemanusiaan seperti ini. Itu tidak masuk akal,” ujar Dato Sri Tahir.

Baca Juga: Dato Sri Tahir Bicara Soal Prospek Bisnis Rumah Sakit di Indonesia

Sebagai bentuk kepeduliannya, Dato Sri Tahir menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai US$500.000 atau sekitar Rp8,3 miliar bagi masyarakat Palestina. Bantuan tersebut diberikan melalui Tahir Foundation dan disalurkan kepada An-Najah National University Hospital di Tepi Barat. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan peralatan medis, perlengkapan bedah, obat-obatan, serta penguatan kapasitas rumah sakit.

Dato Sri Tahir menegaskan, bantuan tersebut murni didasari atas rasa kemanusiaan tanpa keterlibatan unsur politik, suku, maupun agama. 

Baca Juga: Mimpi Besar Dato Sri Tahir: Saya Ingin Hadir di Gaza, Duduk Bersama Anak-Anak di Sana

“Saya tidak berbicara soal politik, karena saya bukan orang politik. Tapi sebagai manusia yang waras, saya merasa wajib membantu rakyat Palestina yang sedang mengalami musibah luar biasa ini,” katanya.

Menurutnya, penderitaan yang dialami warga Gaza telah melampaui batas kemanusiaan. Ia menyoroti jumlah korban yang terus bertambah setiap hari.

Baca Juga: Dato Sri Tahir: Kaya Raya Itu Bukan Tujuan Hidup

“Sekarang di Gaza City, setiap hari 50 orang dibunuh, kadang 8 orang dibunuh. Itu terjadi setiap hari, bukan sebulan sekali. Ini tidak bisa dimengerti,” tambahnya.

Melalui langkah nyata ini, Dato Sri Tahir berharap masyarakat dunia dapat menaruh perhatian yang lebih besar terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina dan bersama-sama membantu meringankan penderitaan para korban.