Tidur adalah momen berharga bagi tubuh dan pikiran untuk kembali mendapatkan energi. Namun, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kualitas tidur sering kali terabaikan.
Dari keresahan akan sulitnya menemukan perlengkapan tidur yang nyaman sekaligus terjangkau, lahirlah Krav Ideas, sebuah UMKM asal Jawa Barat yang kini sukses membangun bisnis Home & Living hingga ke panggung global berkat dukungan Shopee.
Didirikan pada 2020 oleh Dani Nur Rohmat, Krav Ideas berawal dari ketertarikan sang pendiri pada desain, dekorasi, dan kerajinan.
Nama Krav sendiri terinspirasi dari kata crafted dan ideas, mencerminkan harapan agar bisnis ini terus menghadirkan ide-ide bermakna, khususnya produk yang mendukung kualitas istirahat.
Dari sprei, sarung bantal, guling, hingga selimut, produk Krav Ideas berkembang pesat dengan memanfaatkan strategi pemasaran digital di Shopee.
“Shopee memiliki peranan penting dalam perjalanan Krav Ideas. Dari yang bingung tentang cara berjualan online, kini kami sudah mulai membuat strategi bisnis dalam memaksimalkan fitur dan program Shopee,” ungkap Dani, dikutip Minggu (5/10/2025).
Setelah lima tahun, lebih dari 2.000 produk berhasil terjual setiap bulannya. Yang membuat kami bangga bukan hanya angka penjualan, tapi bisa membantu banyak orang tidur lebih nyaman melalui produk yang kami buat sepenuh hati dari rumah bersama ibu,” ungkap Dani.
Baca Juga: Dari Nol Jadi Jagoan Digital, Perjalanan UMKM Baru Bersama Shopee
Dari Mesin Jahit Ibu Menjadi Brand Home & Living
Perjalanan Krav Ideas lahir dari keterbatasan. Awalnya, Dani sempat bingung menentukan arah usaha, termasuk sempat melirik fesyen lokal yang kala itu sedang naik daun.
Namun, jawaban justru datang dari sesuatu yang sangat dekat: sebuah mesin jahit lama milik ibunya yang biasa digunakan membuat dekorasi rumah.
Dari mesin itu, tercipta produk pertama Krav Ideas berupa sprei, sarung bantal, taplak meja, dan hordeng.
Seiring waktu, produksi sederhana yang dikerjakan ibunya berkembang menjadi usaha lebih profesional. Kini, bahan baku didapat dari pabrik dan supplier lokal terpercaya, dengan desain yang dibuat khusus agar identitas brand tetap terjaga.
Krav Ideas juga memberi perhatian pada kualitas material, kemasan autentik, serta branding yang kuat untuk bersaing di pasar.
“Banyak orang melihat Krav Ideas sekarang sudah berjalan stabil, tapi mereka tidak tahu bagaimana awalnya. Saya pernah berada di titik bingung, ragu apakah memulai usaha ini tepat. Modal minim, penjualan sepi, hingga keterbatasan SDM jadi tantangan awal. Namun, dorongan ibu dengan keterampilan menjahitnya, serta kehadiran Shopee, membuat saya bisa melaju sejauh ini,” ujar Dani.
Baca Juga: 1.300 UMKM Bersaing Jadi Jagoan UMKM Shopee, Perebutkan Modal Rp1 Miliar!
Tumbuh Bersama Shopee
Kesadaran akan pentingnya menjangkau konsumen lebih luas membuat Dani serius berjualan di Shopee sejak 2020. Langkah itu menjadi titik balik. Produk Krav Ideas kini tidak hanya dipasarkan di Indonesia, tetapi juga menembus Malaysia melalui Program Ekspor Shopee.
Partisipasi Krav Ideas dalam berbagai kampanye tematik Shopee mendorong lonjakan penjualan hingga dua kali lipat tiap tahunnya.
Pada periode Big Ramadan Sale tahun ini, misalnya, permintaan produk dekorasi rumah meningkat signifikan sehingga Krav Ideas harus menambah tenaga kerja dan menjalankan produksi dua shift.
Selain kampanye besar, fitur interaktif seperti Shopee Affiliate dan Shopee Live turut membantu Krav Ideas membangun kedekatan dengan konsumen. Ulasan positif pelanggan menjadi motivasi tersendiri.
Salah satu komentar menuliskan, “Tidur langsung nyamannn bgtttt setelah pake iniii. What a comfy blanket!”. Bagi Dani, testimoni sederhana itu adalah bukti nyata bahwa produk Krav Ideas memberi perubahan berarti dalam kehidupan orang lain.
Lebih dari sekadar marketplace, Dani melihat Shopee sebagai mitra yang menyediakan ruang belajar dan tumbuh bersama.
“Saya memulai Krav Ideas di usia 25 tahun dengan modal sangat minim. Tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi brand sambil terus belajar. Bersama Shopee, saya bisa berkembang lebih cepat. Bagi saya, masih muda bukan alasan untuk menunda—justru saat itulah energi terbesar untuk berani mencoba,” tutup Dani.
Baca Juga: Dari Mojokerto, Durachy Tumbuh Jadi UMKM Sepatu Lokal Sukses