Film Sore: Istri dari Masa Depan banyak jadi bahan perbincangan para penggemar sinema Tanah Air. Film karya Yandy Laurens tersebut mungkin menawarkan kisah romantis-fantasi yang menyentuh, namun yang membuatnya benar-benar istimewa adalah jajaran pemain yang menghidupkan karakter-karakternya dengan kuat.

Setiap tokoh dalam film yang merupakan remake dari web series YouTube tahun 2017 itu terasa utuh, emosional, dan totalitas. Hal ini tentu berkat perjalanan panjang dan rekam jejak para aktor-aktrisnya dalam dunia film. Menariknya, sebagian besar dari mereka memulai karier film dari genre dan latar cerita yang sangat berbeda.

Mari kita telusuri film pertama yang pernah diperankan oleh para bintang utama Sore: Istri dari Masa Depan, dan bagaimana debut mereka sehingga mampu membentuk performa gemilang dalam film ini.

Dion Wiyoko

Sebagai Jonathan, Dion Wiyoko tampil dewasa, reflektif, dan kompleks dalam film tersebut. Karakter yang diperankannya sebagai fotografer Indonesia yang harus menghadapi takdirnya dengan campuran harapan dan keraguan di Kroasia. Namun, siapa sangka, Dion memulai debut filmnya bukan dalam genre drama, melainkan horor dan aksi?

Baca Juga: Sore: Istri dari Masa Depan, Film Terbaru Yandy Laurens yang Tampilkan Chemistry Apik Dion Wiyoko-Sheila Dara

Tahun 2009 menjadi titik awal Dion menjajal dunia layar lebar lewat dua film, yakni Kuntilanak Beranak, di mana ia memerankan karakter Bimo, dan Serigala Terakhir sebagai Lukman. Dua peran ini memperkenalkan wajah Dion kepada publik sebagai aktor muda yang berbakat.

Kini, lebih dari 35 film telah ia bintangi, dengan karakter-karakter yang semakin beragam. Dalam Sore, Dion kembali memerankan tokoh yang ia hidupkan pertama kali dalam format web series. Namun, dalam layar lebar. kedalaman emosional Dion kini lebih tajam. Penonton dan kritikus film banyak yang memuji aktingnya. Ia dinilai mampu “menjembatani masa lalu dan masa depan,” dalam film yang memukau.

Sheila Dara Aisha

Sheila Dara Aisha dikenal sebagai sosok pendiam, namun tetap ceria. Sebagai Sore, perempuan dari masa depan yang datang untuk menyelamatkan hidup Jonathan, Sheila tampil dengan emosi yang terkendali, namun seakan menghipnotis para penonton. Memerankan karakter yang sebelumnya telah dimainkan oleh orang lain bukanlah hal yang mudah, namun Sheila berhasil. Ia dinilai memiliki karakter yang pas dalam menggantikan Tika Bravani sebagai Sore.

Bukan dalam waktu singkat, untuk memiliki bakat luar biasa dalam dunia akting itu adalah buah hasil dari perjalanan panjang karier seorang Sheila Dara. Film pertamanya adalah Romantini (2013), sebuah drama musikal keluarga yang disutradarai Monty Tiwa. Dalam film tersebut, Sheila berperan sebagai Ika, beradu akting dengan Ashanty dan Aurel Hermansyah. Meski tidak langsung mencuri sorotan, peran itu memperlihatkan kemampuannya menyesuaikan diri dengan berbagai situasi naratif.

Baca Juga: 1,3 Juta Lebih Penonton Saksikan Perjalanan Sore ke Masa Lalu

Kini, setelah sekitar 25 karakter ia perankan di berbagai film dan serial, Sheila berhasil menancapkan identitas sebagai aktris berkelas. Dalam memerankan film, Sheila selalu totalitas. Untuk Sore, ia bahkan belajar bahasa Kroasia demi menciptakan pengalaman sinematik yang lebih meyakinkan.

Mathias Muchus

Sulit membicarakan film Indonesia tanpa menyebut nama Mathias Muchus. Pria kelahiran Pagar Alam, 15 Februari 1957 ini adalah simbol dedikasi dalam dunia perfilman nasional. Perjalanan sinematiknya dimulai sejak 1982 lewat film legendaris Roro Mendut. Dalam film yang disutradarai Ami Prijono itu, Mathias berperan sebagai Pronocitro, dan langsung beradu akting dengan Meriam Bellina dan W.D. Mochtar.

Sejak saat itu, kariernya melesat. Ia dikenal melalui sinetron klasik Losmen (1986–1989) dan menyabet Piala Citra untuk perannya dalam Istana Kecantikan (1988). Filmografinya mencakup genre anak-anak seperti Petualangan Sherina (1999), drama inspiratif Laskar Pelangi (2008) dan Sang Pemimpi (2009), hingga film remaja seperti Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 (2023).

Baca Juga: Kitab Sijjin dan Illiyyin Resmi Tayang Serentak, Film Tentang Apa?

Dalam Sore, Mathias memerankan sosok Seno, ayah Jonathan. Perannya bukan karakter utama, namun ia menjadi sumbu emosional yang memperkuat konflik batin tokoh utama. Sebuah kehadiran yang mengingatkan kita bahwa narasi yang kuat seringkali lahir dari peran yang mendukung.

Maya Hasan

Tak banyak yang tahu bahwa Maya Hasan, aktris yang memerankan Maya atau ibu Jonathan dalam Sore, awalnya dikenal sebagai pemusik harpa profesional. Karier filmnya dimulai lewat film Koper (2006), sebuah drama simbolik karya Richard Oh yang menggambarkan absurditas kehidupan masyarakat urban. Di film itu, Maya menunjukkan kemampuannya mengolah ekspresi tenang dan kontemplatif.

Kini, ia telah bermain dalam sekitar 8 film, dan meski bukan pemeran utama dalam semua karyanya, Maya dikenal sebagai aktris yang mampu memberikan sentuhan emosional yang kuat pada peran ibu atau figur bijak. Dalam Sore, chemistry-nya dengan Dion dan Sheila memperkaya narasi keluarga dan membentuk kerangka emosional yang hangat.

Goran Bogdan

Nama Goran Bogdan mungkin terdengar asing bagi penonton Indonesia, namun di Eropa Timur, ia adalah sosok terkenal dalam dunia perfilman. Aktor kelahiran Listica, Kroasia, ini memulai karier film lewat The Show Must Go On (2010). Namanya semakin bersinar ketika membintangi film pendek The Man Who Could Not Remain Silent, yang menyabet penghargaan tertinggi Palme d’Or di Festival Cannes.

Baca Juga: Deretan Karya Yandy Laurens, Sutradara di Balik Film-film yang Menghangatkan Hati

Dalam Sore, Goran memerankan Karlo, seorang sahabat Jonathan di Kroasia yang menyeimbangkan suasana film dengan humor dan kehangatan. Perannya tidak hanya menghadirkan warna lokal, tapi juga memperkaya pengalaman penonton dengan suasana lintas budaya yang nyata.

Livio Badurina

Tak banyak informasi yang tersedia tentang Livio Badurina, namun data dari TMDB mencatat bahwa ia memulai debut filmnya pada tahun 1991 lewat Rosencrantz & Guildenstern Are Dead, sebuah adaptasi dari karya klasik Shakespeare. Dengan latar belakang teater yang kuat, Badurina menjadi pilihan tepat untuk memainkan Marko, karakter yang memiliki kedewasaan dan kestabilan emosi dalam cerita Sore.

Lara Nekic

Terakhir, ada nama Lara Nekic, aktris muda asal Zagreb yang tampil memikat sebagai Elsa, kekasih Jonathan di masa kini. Meski perannya hanya bagian dari subplot, Elsa adalah simbol “masa kini” yang membuat Jonathan harus memilih antara cinta yang logis dan takdir dari masa depan.

Lara memulai debut filmnya melalui Hallway to Nowhere (2025), dan sebelumnya tampil dalam serial Na vlnách Jadranu (2023). Ia juga bermain dalam beberapa proyek internasional seperti Taxi Ljubav, The Man Who Could Not Remain Silent (2024), dan Sjene Prošlosti (2024–2025). Penampilannya di Sore memperlihatkan bakat aktingnya yang luar biasa.

Film Sore: Istri dari Masa Depan menjadi ruang pertemuan antara aktor-aktor yang telah meniti karier sejak lama dan aktor muda dengan potensi besar. Dari film horor hingga panggung teater, dari film keluarga hingga Cannes, setiap pemain membawa pengalaman mereka masing-masing untuk menciptakan cerita yang utuh.