PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,7 triliun, meningkat 4,4% year-on-year (yoy) selama tahun 2024. Kinerja ini menghasilkan earnings per share sebesar Rp271,59 yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Bank.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menambahkan, pihaknya juga mencatatkan penurunan rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8% di tahun 2024 dari sebelumnya 2,0% di tahun 2023. Sementara itu, capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing tercatat sebesar 23,3% dan 86,3% dengan total aset konsolidasian sebesar Rp360,2 triliun per 31 Desember 2024.

Baca Juga: Ini Tips yang Perlu Kamu Lakukan Sebelum Mengajukan KPR, Jangan Sampai Boncos!

"Perjalanan kami selama 70 tahun menjadi landasan kuat sekaligus inspirasi bagi CIMB Niaga untuk terus meraih kesuksesan. Kami melakukan percepatan transformasi digital, memperluas portofolio produk, serta memperkuat kapabilitas teknologi guna mendorong pertumbuhan di masa depan. Dalam menghadapi perubahan dinamika pasar dan meraih peluang baru, kami tetap berkomitmen memberikan keuntungan jangka panjang bagi para nasabah dan stakeholders kami," ujar Lani, dikutip Jumat (21/2/2025).

Selanjutnya, total Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat menjadi Rp260,6 triliun (+10,5% yoy), dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2% yoy menjadi Rp172,1 triliun, berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,0%. Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,9% yoy menjadi Rp228,0 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1% yoy, diikuti oleh Perbankan Korporasi yang tumbuh 8,3% yoy serta Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4% yoy. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,0% yoy.

Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia dengan total pembiayaan sebesar Rp60,3 triliun (+9,1% yoy) dan DPK sebesar Rp54,7 triliun (+21,7% yoy) per 31 Desember 2024. Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga terus meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 407 cabang dan jaringan (termasuk 38 Digital Lounge). Per 31 Desember 2024, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 3.265 ATM (termasuk Cash Remittance Machine and Multidenom Deposit Machine) dan 634.948 EDC, QR, dan e-Commerce.

Komitmen terhadap Keberlanjutan

Sepanjang 2024, CIMB Niaga terus menguatkan komitmennya terhadap keberlanjutan, termasuk pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,1 triliun (26% dari total pembiayaan Bank), serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 sebesar 32% dibandingkan dengan tahun 2019. Inisiatif seperti pembiayaan hijau untuk proyek energi terbarukan dan pencegahan polusi, pemasangan panel surya di salah satu gedung kantor pusat, serta pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificates atau REC) telah berkontribusi dalam pencapaian Bank tahun 2024 tersebut.

"Keberlanjutan adalah prioritas utama bagi CIMB Niaga dalam menjalankan bisnis dengan menyinergikan pertimbangan ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam setiap proses perbankan. Ke depan, kami akan terus mendorong penerapan model bisnis berkelanjutan dan investasi hijau di Indonesia karena keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi antara Bank dan seluruh pemangku kepentingan," tutup Lani.