Bisnis kopi yang berbasis di Bogor, Nu Sae, mulai merambah daerah Jakarta dan Depok. Perusahaan yang didirikan oleh Erma Rosa Ergandia bersama suaminya, Ganjar Putra Panggalih, dan beberapa rekannya ini kini memiliki 16 outlet dengan 12 outlet-nya dibuka melalui sistem waralaba.

Berdiri sejak 14 Juli 2019 di Kota Bogor, nama Nu Sae merupakan frasa dalam bahasa Sunda yang berarti 'hal baik'. Nu Sae dibaca sebagai nu sa-e. Dengan merebaknya bisnis kopi ini ke daerah Jakarta yang bukan wilayah berbasis bahasa Sunda, Erma mengakui adanya penyebutan nama brand yang berbeda.

Baca Juga: Berawal Dari Hobi ‘Ngopi’, Ini Dia Sosok dan Perjalanan Karier Eunike Adelia Pendiri Kopitagram

"Pada saat itu, kami tidak bercita-cita untuk punya lebih dari satu kedai. Gak ada dalam bayangan kami bahwa nanti akan buka kedai di Jakarta, atau kota lain yang tidak berbahasa Sunda. Saat hadir di Jakarta, kadang orang menyebutnya bukan nu sa-e, nusae gitu," kata Erma Rosa Ergandia, Chief Executive Officer (CEO) Kopi Nu Sae, dalam kesempatan Sharing Session dengan tema "Tantangan Membangun Jaringan Kopi Retail" di Kantor KNEKS, Senin (5/5/2025).

Sesuai namanya, dia berharap Kopi Nu Sae akan membawa kebaikan ke depannya dan bermanfaat bagi banyak orang.

Pemilihan Nama Menu yang Unik

Kopi Nu Sae dikenal dengan menu kopi-susu gula aren berkarakteristik creamy dan manis yang bernama "Kopi Siap Salah" dan "Kopi Kudu Kuat". Terkait penamaan unik ini, Tri Ayu P. Toekan selaku Chief Operating Officer (COO) Kopi Nu Sae memberikan penjelasan.

"Jujur, nama-nama menu seperti 'Siap Salah' dan 'Kudu Kuat' memang di-provide oleh bapak-bapak, suami-suami kami. Mungkin berangkat dari keresahan hati ketika menghadapi kami, ibu-ibu, sehingga para suami harus siap salah. Lebih baik minta maaf daripada minta izin. Terus ketika ibu-ibunya sudah marah-marah, dia tinggal kudu kuat aja," ujarnya.

Sementara itu, cerita tak kalah unik datang dari menu Kopi Bu Menteri. Salah satu outlet Kopi Nu Sae memang berada di kompleks gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia, tepatnya di dekat Gedung Djuanda 2. Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan Indonesia saat ini adalah Sri Mulyani yang memulai periode kedua jabatan tersebut sejak Juli 2016 silam. Ayu mengisahkan, menu Kopi Bu Menteri diawali oleh pesanan Menteri Sri Mulyani.

"Ceritanya gimana tuh Bu Menteri? Itu terinspirasi dari waktu itu Ibu Sri, Bu Menteri, mampir ke kedai kami, lalu pengen latte, tapi ternyata gulanya diganti gula aren. Pada dasarnya, itu tidak ada di menu kami walaupun gula arennya ada, latte-nya ada. Besok-besoknya banyak yang datang ingin menu seperti Bu Menteri. Supaya general, kami sebut aja Kopi Bu Menteri walaupun tidak mention Bu Menteri Keuangan," pungkasnya.