Meski demikian, Spiegel menyadari bahwa perubahan pola pikir saja tidak cukup. Ia melengkapinya dengan rutinitas praktis untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.
Olahraga rutin, sesi sauna, serta meditasi menjadi cara baginya untuk melepaskan tekanan dan memproses stres secara internal, tanpa membawanya sepanjang hari.
Hal lain yang tak kalah penting bagi Spiegel adalah kesadarannya untuk tidak ‘menularkan’ stres kepada orang lain.
Ia percaya bahwa sebagai pemimpin, tanggung jawabnya adalah menyerap tekanan tersebut, bukan membebankannya kepada tim, keluarga, atau orang-orang terdekat. Baik di lingkungan kerja maupun kehidupan pribadi, ia berusaha agar stres tidak merusak relasi.
Setelah bertahun-tahun berada dalam situasi bertekanan tinggi, Spiegel mengakui bahwa stres kini tidak lagi terasa menakutkan. Tekanan menjadi bagian dari ritme kerja yang normal.
Seiring waktu, momen-momen intens tidak lagi terasa seperti keadaan darurat, melainkan sebagai tantangan yang memang harus dihadapi.
Nah Growthmates, pendekatan Evan Spiegel terbilang sederhana, namun efektif. Yakni, jangan lari dari stres, jangan takut padanya, dan jangan melampiaskannya pada orang lain.
Sebaliknya, jadikan stres sebagai sarana belajar, bangun rutinitas yang menyehatkan, dan biarkan pengalaman menempa ketangguhan diri.
Baca Juga: 5 Buku Favorit Bos Snapchat yang Bisa Bikin Cara Pikir Anda Berubah Total