Tak hanya itu, perannya sebagai Bono di Aruna & Lidahnya (2018) memperlihatkan sisi hangat dan humanis dari sosok Nicholas Saputra. Belakangan, ia juga muncul di berbagai proyek seperti Paranoia (2021), Sayap-Sayap Patah (2022), hingga The Architecture of Love (2024).
Lewat aktingnya yang natural dan penuh penjiwaan, Nico juga berhasil meraih penghargaan sebagai Aktor Pendukung Terbaik dalam film Aruna & Lidahnya karya Edwin pada tahun 2018.
Selain berakting, Nico juga aktif di balik layar. Ia pernah memproduseri film dokumenter berjudul Semes7a (2020) di bawah rumah produksinya, Tanakhir Films.
Mengutip dari laman Narasi, pengalamannya memproduksi berbagai video dan iklan menjadi langkah awal yang membangun kepercayaan diri untuk menangani proyek yang lebih besar. Bagi Nico, menjadi produser bukan berarti keluar dari zona nyaman, melainkan cara untuk mengembangkan diri dan menerapkan ilmu yang dimilikinya pada proyek dengan tanggung jawab yang lebih luas.
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Musisi Ternama Anang Hermansyah, Pernah Jadi Anggota Dewan
Jadi Duta Nasional UNICEF
Nicholas Saputra juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Sejak tahun 2019, ia dipercaya menjadi Duta Nasional UNICEF Indonesia.
Kepeduliannya terhadap alam, konservasi lingkungan, serta keberagaman budaya di Tanah Air menginspirasinya untuk memproduseri SEMES7A, sebuah film dokumenter yang menyoroti tujuh sosok dari berbagai daerah di Indonesia yang berjuang menghadapi krisis iklim melalui kearifan lokal, nilai agama, dan budaya masing-masing.
Bagi Nico, menjaga kelestarian lingkungan adalah kunci untuk menciptakan bumi yang layak bagi tumbuh kembang anak-anak di masa depan. Ia meyakini bahwa kita hanya memiliki satu bumi, dan sudah seharusnya dijaga untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya.