Setiap pagi, banyak orang dihadapkan pada dilema sederhana tapi menguras energi, hari ini pakai baju apa ya? Pertanyaan sepele ini ternyata menjadi salah satu sumber stres harian yang diam-diam memengaruhi produktivitas.
Namun, bagi Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Meta, jawabannya selalu sama, yakni kaos abu-abu, celana jin, dan sepatu lari.
Mungkin terlihat membosankan. Tapi, di balik pilihan gaya minimalisnya, tersimpan rahasia psikologis yang membantu para pemimpin dunia menjaga fokus dan energi mereka.
Zuckerberg pernah ditanya mengapa ia selalu mengenakan kaos abu-abu yang sama, dan jawabannya sederhana.
"Saya benar-benar ingin membersihkan hidup saya agar saya tidak perlu membuat keputusan sesedikit mungkin, selain bagaimana cara terbaik melayani komunitas ini,” tuturnya, dikutip dari Times of India, Selasa (26/8/2025).
Dengan kata lain, bagi Zuckerberg, pakaian bukanlah pernyataan gaya, melainkan strategi. Prinsip ini sama dengan caranya membangun Facebook, yakni bukan tentang tampil keren, tapi tentang fokus pada tujuan besar.
Baca Juga: Mengintip Rutinitas Mark Zuckerberg, Ini Lho yang Dilakukan CEO Facebook Setiap Pagi
Ilmu di Balik Pilihan yang Sama Setiap Hari
Psikolog menyebut fenomena ini sebagai decision fatigue atau kelelahan keputusan. Setiap hari, kita membuat ribuan keputusan kecil, mulai dari jam bangun, sarapan apa, hingga pakaian apa yang dikenakan.
Seiring waktu, kemampuan otak untuk membuat keputusan menurun. Ibarat baterai ponsel yang menipis, semakin banyak pilihan yang kita buat, semakin lelah mental kita.
Dengan menyederhanakan hal-hal kecil seperti pilihan pakaian, beban kognitif berkurang. Energi mental yang seharusnya habis untuk memutuskan hal sepele bisa dialihkan ke keputusan yang lebih penting.
Filosofi ini ternyata juga dianut tokoh besar lain selain Zuckerberg, yakniSteve Jobs yang selalu tampil dengan turtleneck hitam, jeans biru, dan sneakers. Kemudian, Barack Obama yang kerap mengenakan setelan biru atau abu-abu untuk mengurangi distraksi. Serta, Albert Einstein yang selalu membeli beberapa setelan serupa agar tak perlu pusing memikirkan gaya.
Mereka memahami satu hal, yaitu terlalu banyak pilihan justru membebani pikiran. Dengan kesederhanaan, mereka bisa menjaga fokus pada hal-hal penting.
Nah, Growthmates, kalau kita tarik benang merah dari kisah Mark Zuckerberg, Steve Jobs, Barack Obama, hingga Albert Einstein, ternyata ada satu hal sederhana yang bisa kita terapkan dalam hidup sehari-hari.
1. Ciptakan ‘seragam pribadi’
Pilih gaya yang serbaguna, nyaman, dan sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Tidak harus satu baju yang sama, tapi bisa berupa pola atau warna netral yang mudah dipadukan.
2. Investasi pada kualitas, bukan kuantitas
Dengan jumlah pakaian lebih sedikit, kita bisa memilih bahan dan potongan yang lebih baik. Hasilnya: tetap terlihat rapi tanpa harus pusing memilih.
3. Bangun merek pribadi lewat konsistensi
Tampilan yang sederhana dan berulang bisa menciptakan identitas visual yang kuat. Orang akan lebih mudah mengingat kita karena konsistensi tersebut.
Baca Juga: Mengenal Aurora Sri Rahayu, Perempuan di Balik Ayam Goreng Legendaris Jogja ‘Olive Fried Chicken’