“Harus yang dia lihat itu, jangan dimana lihat yang sukses. Dia lihat juga, gimana yang gagal ya. Dia pelajari kenapa itu gagal,” imbuh Stefanus.
Sebab itu, Stefanus juga menekankan penting untuk melihat dan memahami penyebab kegagalan menjadi kunci agar strategi yang diambil lebih matang dan berkelanjutan.
Mengutip dari laman resminya, Pakuwon Jati resmi mencatatkan diri sebagai perusahaan properti pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada 1989. Keberhasilan ini menandakan langkah perusahaan yang semakin berkembang dan memperkenalkan mereka ke pasar modal Indonesia.
Pakuwon Jati terus berkembang dengan menyelesaikan berbagai proyek besar sejak awal 1990-an,. Pada tahun 1991, mereka berhasil membangun Tunjungan Plaza 2, Mandiri Office Tower, hingga Blok M Plaza yang masih eksis hingga saat ini.
Pakuwon Jati memiliki sejumlah bidang anak perusahaan antara lain properti, apartemen, perkantoran, akomodasi, perumahan, pusat perbelanjaan. Hingga akhir 2021, Pakuwon Jati telah memiliki delapan anak usaha yang turut mendukung pengembangan dan operasional perusahaan, di antaranya:
- PT Pakuwon Sentra Wisata
- PT Pakuwon Regensi
- PT Pakuwon Permai
- PT Grama Pramesi Siddhi
- PT Centrum Utama Prima
- PT Artisan Wahyu
- PT Elite Prima Hutama
- Pakuwon Prima Pte Ltd.