Mulai Rintis RM Ampera, Amanat Penderitaan Rakyat

Mungkin banyak yang mengira kalau Ampera yang menjadi nama resto Tatang adalah nama sebuah wilayah. Nyatanya, bukan Growthmates!

Mengutip dariĀ CNN Indonesia, Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Bersama sang istri, St.E. Rochaety (alm), Tatang merintis RM Ampera pada 1963 dengan misi menghadirkan rumah makan yang ramah di kantong alias harganya terjangkau.

Setelah belasan tahun merintis usaha rumah makan sederhana, RM Ampera mulai menunjukkan perkembangan pesat pada awal tahun 1984. Usaha yang awalnya hanya berupa warung tenda di kawasan Kebon Kacang ini makin ramai pengunjung. Melihat peluang tersebut, cabang pertama pun resmi dibuka di Jalan Astana Anyar pada pertengahan tahun itu.

Baca Juga: Rekomendasi Restoran Sunda di Jakarta dan Sekitarnya, Asakanna Juara! Ngeunah Pisan!

Seiring waktu, warung makan tenda tersebut terus berkembang hingga akhirnya bertransformasi menjadi restoran. Setelah membuka cabang di Jalan Soekarno Hatta, berbagai perbaikan layanan mulai dilakukan. Selain mempertahankan kecepatan pelayanan dan harga yang terjangkau, mereka juga fokus pada peningkatan kenyamanan pelanggan.

Untuk memperkuat identitas layanan, mereka mencetuskan tagline "ngeunah, murah, tur tumaninah" yang berarti enak, murah, dan nyaman. Tagline ini kemudian menjadi standar pelayanan yang terus dijaga di seluruh Warung Nasi (WN) Ampera hingga kini.