Bagi pecinta kuliner khas Sunda, Warung Nasi Ampera atau RM Ampera mungkin sudah tak asing lagi didengar. Rasa masakan Sunda yang autentik dari restoran ini menjadi favorit banyak orang, termasuk Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Berawal dari kesederhanaan, Warung Nasi Ampera memiliki sejarah panjang hingga berhasil menjadi jaringan rumah makan terkenal di Indonesia. H. Tatang Sujani adalah sosok di balik kesuksesan resto ternama ini.
Tatang tak langsung sukses di dunia kuliner. Perjalanannya dimulai dari bawah, dulu ia hanyalah seorang pelayan di sebuah rumah makan sederhana. Dari sanalah perlahan ia belajar, jatuh bangun, hingga akhirnya membangun bisnisnya sendiri.
Berikut ini Olenka rangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/8/2025), untuk mengenal sosok Tatang Sujani dan perjalanannya merintis Warung NasI atau RM Ampera.
Baca Juga: Deretan 10 Restoran Keluarga Ternama di Kota Hujan, Cocok Dikunjungi di Akhir Pekan!
Dulu Pelayan Resto
Seperti yang sudah disebutkan di awal, Tatang sempat menjadi seorang pelayan di rumah makan sederhana sebelum akhirnya terjun ke bisnis kuliner. Pria asal Ciamis itu pernah bekerja di rumah makan yang berada di kawasan Terminal Kebon Kalapa, Bandung, Jawa Barat.
Lebih dari sekadar bekerja sebagai pelayan, di sana Tatang belajar bagaimana manajemen sebuah usaha rumah makan. Hal itulah yang mendorongnya untuk membuka warung makan sendiri dengan standar pelayanan yang lebih baik. Di mana menerapkan pelayanan yang cepat, ramah, dengan harga terjangkau.
Mulai Rintis RM Ampera, Amanat Penderitaan Rakyat
Mungkin banyak yang mengira kalau Ampera yang menjadi nama resto Tatang adalah nama sebuah wilayah. Nyatanya, bukan Growthmates!
Mengutip dari CNN Indonesia, Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Bersama sang istri, St.E. Rochaety (alm), Tatang merintis RM Ampera pada 1963 dengan misi menghadirkan rumah makan yang ramah di kantong alias harganya terjangkau.
Setelah belasan tahun merintis usaha rumah makan sederhana, RM Ampera mulai menunjukkan perkembangan pesat pada awal tahun 1984. Usaha yang awalnya hanya berupa warung tenda di kawasan Kebon Kacang ini makin ramai pengunjung. Melihat peluang tersebut, cabang pertama pun resmi dibuka di Jalan Astana Anyar pada pertengahan tahun itu.
Baca Juga: Rekomendasi Restoran Sunda di Jakarta dan Sekitarnya, Asakanna Juara! Ngeunah Pisan!
Seiring waktu, warung makan tenda tersebut terus berkembang hingga akhirnya bertransformasi menjadi restoran. Setelah membuka cabang di Jalan Soekarno Hatta, berbagai perbaikan layanan mulai dilakukan. Selain mempertahankan kecepatan pelayanan dan harga yang terjangkau, mereka juga fokus pada peningkatan kenyamanan pelanggan.
Untuk memperkuat identitas layanan, mereka mencetuskan tagline "ngeunah, murah, tur tumaninah" yang berarti enak, murah, dan nyaman. Tagline ini kemudian menjadi standar pelayanan yang terus dijaga di seluruh Warung Nasi (WN) Ampera hingga kini.
Menu yang ditawarkan pun beragam, khas masakan Sunda, seperti nasi liwet, nasi timbel, gepuk, ayam bakar, ayam kecap, bacem, aneka pepes, dan masih banyak lagi.
Kini, WN Ampera telah memiliki lebih dari 80 cabang yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, hingga Bali. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari konsistensi mereka dalam menjaga cita rasa otentik masakan Sunda serta komitmen terhadap pelayanan yang prima.
Baca Juga: Berkenalan dengan Inna Rossaria Auwines, Sosok di Balik Suksesnya Resto Padang Sari Ratu
Tak hanya dikenal lewat kiprahnya di dunia kuliner, H. Tatang juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Ia sempat mengemban amanah sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari Partai Golkar, menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan daerah. Selain itu, figur H. Tatang juga lekat dengan komunitas motor, di mana ia dihormati sebagai salah satu sesepuh Bikers Brotherhood MC (BBMC).
Keren banget ya, Growthmates!